Akuntansi Pendidikan

 


Pendahuluan

Dalam organisasi pendidikan, akuntansi digunakan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan pendidikan yang terkait dengan dana pendidikan. Secara umum untuk menjamin akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan dari lembaga atau organisasi pendidikan sebagaimana yang diatur dalam undang-undang pendidikan nasional maka diperlukan adanya akuntansi pendidikan. Karena dari sisi keuangan akuntansi pendidikan mampu memberikan gambaran secara menyeluruh tentang segala kegiatan dan aktivitas serta operasional dari lembaga atau organisasi pendidikan. Apabila secara keuangan laporan keuangannya kurang sehat, jelas akan mempengaruhi seluruh kegiatan operasional organisasi/lembaga pendidikan tersebut.

Akuntansi Pendidikan

Akuntansi Pendidikan merupakan salah satu bidang akuntansi terkait pengelolaan sumber daya pendidikan. Organisasi sektor pendidikan merupakan salah satu bagian dari organisasi nirlaba yang tujuannya adalah memenuhi layanan publik berupa jasa pendidikan. Akuntansi pendidikan menggambarkan bagaimana pengelolaan sumber daya pendidikan sehingga sumber daya tersebut dapat mencapai tujuan dari organisasi pendidikan yaitu meningkatkan kualitas.

Fungsi Akuntansi Pendidikan

Ditinjau dari sudut pandang pemakainya, akuntansi merupakan suatu disiplin ilmu yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi (organisasi institusi pendidikan). Informasi akuntansi di dunia pendidikan sangat penting karena dapat digunakan sebagai pengambil keputusan internal dan eksternal organisasi pendidikan.

Akuntansi di lingkungan sekolah bermanfaat untuk berbagai jabatan, adapun peran dan fungsi akuntansi dari masing-masing tingkat jabatan adalah sebagai berikut:

1.      Kepala Sekolah Kepala sekolah menggunakan akuntansi untuk mengevaluasi sekolah, melakukan tindakan-tindakan pengoreksian dan melakukan perencanaan sekolah yang diperlukan untuk kemajuan sekolah

2.      Guru dan Karyawan Guru dan karyawan tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas sekolah termasuk kemampuan sekolah dalam memberikan balas jasa dan kesempatan kerja.

3.      Kreditor/Pemberi Pinjaman Untuk melihat kemampuan sekolah dalam membayar pinjaman.

4.      Orangtua Siswa Orangtua siswa berkepentingan untuk mengetahui informasi kelangsungan hidup institusi pendidikan, terutama perjanjian jangka panjang dan tingkat ketergantungan sekolah (Bastian, 2007).

5.      Supplier/Pemasok Tertarik tentang kemampuan sekolah dalam membayar utang pada saat jatuh tempo.

6.      Pemerintah Pemerintah dan lembaga dibawahnya berkepentingan terkait aktivitas sekolah dengan alokasi sumber daya. Seperti: mengatur aktivitas sekolah, menetapkan kebijakan anggaran, dan sebagai acuan penyusunan anggaran untuk tahun-tahun berikutnya.

7.      Masyarakat Masyarakat berkepentingan untuk melihat perkembangan laporan keuangan berserta rangkaian aktivitasnya.

Siklus Akuntansi Pendidikan

Siklus akuntansi pendidikan merupakan sistematika pencatatan transaksi keuangan, peringkasan dan pelaporan keuangan.

Menurut Bastian (2007) siklus akuntansi pendidikan dapat dikelompokkan menjadi 3 tahap, yaitu:

1.      Tahap Pencatatan

a.      Mengidentifikasi dan mengukur bukti transaksi serta bukti pencatatan.

b.      Mengelola dan mencatat bukti transaksi seperti kwitansi, cek, bilyet giro, nota kontan, faktur, nota debit/nota kredit, dan memo kedalam jurnal.

c.      Dari jurnal kemudian di posting sesuai kelompok ke dalam akun buku besar

2.      Tahap Pengikhtisaran meliputi : (a) Pembuatan neraca saldo (b) Penyususnan jurnal penyesuaian (c) Penyusunan neraca lajur (d) Pembuatan jurnal penutup € Penyusunan neraca saldo setelah penutupan (f) Pembuatan jurnal pembalik.

3.      Tahap Pelaporan meliputi : (a) laporan surplus defisit (b) laporan arus kas (c) neraca (d) catatan atas laporan keuangan.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (APBS)

Menurut (Bastian, 2007) dana pendidikan adalah sumber daya keuangan yang diperlukan untuk menyelenggarakan pendidikan. Secara umum dana pendidikan disekolah dapat berasal dari tiga sumber yakni:

1.      Pemerintah

Dana yang berasal dari pemerintah adalah dana penyelenggaraan pendidikan (DPP), bantuan APBD, dana kontinjensi, dan hibah luar negeri.

2.      Orang tua

Dana yang berasal dari orangtua adalah Sumbangan Penyelenggaraan Pendidikan (SPP) dan segala pungutan dari orangtua siswa.

3.      Masyarakat

Dana yang berasal dari masyarakat diantaranya sumbangan dari alumni, masyarakat sekitar, perusahaan dan sebagainya.

Menurut Bastian (2007) dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (APBS), yang biasanya masuk dalam pos pendapatan adalah sumbangan pendidikan yang terkucur secara triwulan (DPP), Bantuan APBD, Sumbangan Penyelenggaraan Pendidikan (SPP), Uang gedung /uang pangkal,  Dana sukarela yang berasal dari orang tua siswa. Sedangkan untuk pos pengeluaran sekolah adalah gaji pegawai tetap, honor, operasional kegiatan belajar mengajar, pemeliharaan / renovasi seperti pengecatan, perbaikan atap yang bocor, dan pembangunan fisik/investasi.

Langkah dalam penyusunan RAPBS

1)      Menentukan Sumber Dana Sekolah

2)      Menyusun Rencana Kerja Tahunan Sekolah (RKTS) sesuai standar pendidikan

3)      Menentukan Kegiatan dalam RKTS yang dibiayai

4)      Menyusun RAPBS

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam Proses Penyusunan RAPBS meliputi:

1.      Menggunakan tujuan jangka pendek dan tujuan jangka menengah yang telah ditentukan dalam rencana pengembangan sekolah.

2.      Mengumpulkan, merangkum, mengklasifikasi dan mengelompokkan masalah dari berbagai bidang.

3.      Menganalisis kebutuhan sekolah selama satu tahun

4.      Memprioritaskan kebutuhan yang penting.

5.      Mengonsultasikan rencana yang dipaparkan dalam rencana pengembangan sekolah.

6.      Mencatat dan mempertimbangkan seluruh sumber pemasukan

7.      Menjelaskan rincian waktu, biaya, dan pelaporan, serta orang yang bertanggungjawab untuk mengawasi dan memantau kegiatan dari mulai perencanaan sampai pelaksanaan hingga dilakukan evaluasi

Prinsip Penyusunan RAPBS adalah sebagai berikut:

1.      RAPBS harus dittitikberatkan pada peningkatan pembelajaran murid secara jujur, transparan, dan bertanggungjawab

2.      Penulisan RAPBS harus menggunakan bahasa yang sederhana, jelas, dan di ekspos di tempat terbuka yang ada sekolah.

3.      Sebaiknya dalam pembelanjaan dana lebih diutamakan pada program yang sejalan dengan pengembangan sekolah (Karyatun, 2016).

Prinsip Akuntabilitas Akuntansi Pendidikan

Prinsip akuntabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan seberapa besar tingkat kesesuaian penyelenggaraan pelayanan dengan ukuran nilai – nilai atau norma – norma eksternal yang dimiliki oleh stakeholders yang berkepentingan dengan pelayanan tersebut.

Dilingkungan instansi pemerintah (LAN dan BPKP, 2002) ada 5 prinsip akuntabilitas yaitu:

1) Adanya komitmen dari pimpinan dan seluruh staf instansi untuk melakukan pengelolaan pelaksanaan misi secara akuntabel.

2) Penggunaan sumber daya secara konsisten sesuai peraturan perundang – undangan yang berlaku.

3) Mampu menunjukkan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan

4) Berorientasi pada pencapaian visi dan misi serta hasil dan manfaat yang didapat.

5) Objektif, jujur, inovatif dan transparan sebagai katalisator perubahan manajemen dalam bentuk pemutakhiran metode dan teknik pengukuran kinerja.

Indikator akuntabilitas meliputi:

1. Visi dan misi mengenai pendanaan sekolah dalam program kedepan sangat penting dan harus jelas.

2. APBS telah disusun sesuai dengan visi dan misi sekolah

3. Mengetahui prosedur dalam perancangan APBS dan penggunaan anggarannya

4. Perancangan APBS telah dilakukan dengan prosedur sebagaimana mestinya

5. Jika program dalam APBS yang direncanakan tidak tercapai, dibahas dalam rapatkomite sekolah

Prinsip transparansi pengelolaan pendidikan menurut Peraturan Pemerintah Nomor. 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan merupakan prinsip yang dilakukan dengan memenuhi asas kepatutan dan tata kelola yang baik oleh pemerintah, pemerintah.

Kesimpulan

Akuntansi Pendidikan merupakan salah satu bidang akuntansi terkait pengelolaan sumber daya pendidikan. Organisasi sektor pendidikan merupakan salah satu bagian dari organisasi nirlaba yang tujuannya adalah memenuhi layanan publik berupa jasa Pendidikan. Informasi akuntansi di dunia pendidikan sangat penting karena dapat digunakan sebagai pengambil keputusan internal dan eksternal organisasi Pendidikan. Siklus Akuntansi Pendidikan Tahap Pencatatan, Tahap Pengikhtisarian, dan Tahap Pelaporan.


 

Daftar Pustaka

 

Bastian, Indra. 2007. Sistem Akuntansi Sektor Pubik. Jakarta: Salemba Empat.

Rini, W. 2018. Pengaruh Akuntabilitas, Transparansi, dan Efisiensi Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (APBS) Terhadap Partisipasi Komite Sekolah. Jurnal Universitas Ponorogo 2018.

Comments

Popular posts from this blog

Jamaluddin Al-Afgani dan Muhammad Abduh (tokoh-tokoh penting Muslim)

Company Visit HMJA KOMISI FE UII 2014/2015

Unggah Ungguh Basa Jawa