A. PENDAHULUAN
Perusahaan yang sukses adalah perusahaan yang perlu menerapkan biaya secara efektif dalam melakukannya proses bisnis. Perusahaan yang menggambarkan kompleksitas operasi perusahaan melalui jumlah dan keragaman produknya, proses produksi, lokasi, jaringan distribusi dan jenis pelanggan. Kompleksitas pada salah satu dimensi ini akan memiliki konsekuensi biaya dan akuntan manajemen telah menggambarkan konsep yang diperlukan untuk mengidentifikasi dan menggambarkan efek terhadap perusahaan ini.
A. PEMBAHASAN
1. KONSEP DASAR BIAYA DAN BIAYA PENGGERAK (COST DRIVER)
Cost adalah nilai tukar, pengeluaran, pengorbanan untuk memperoleh manfaat. Expense adalah Jumlah penurunan aset/kenaikan kewajiban berkaitan dengan barang/jasa, arus keluar barang/jasa yang dibandingkan dengan pendapatan, semua cost yang terpakai yang dikurangkan dari pendapatan. Semua expense adalah cost, tetapi tidak semua cost adalah expense. Misalnya membeli aset adalah cost, tetapi belum merupakan expense.
Cost driver merupakan faktor yang memberi dampak pada perubahan tingkat biaya total. Untuk perusahaan yang bersaing berdasarkan cost leadership sebagai kunci utama, cost driver inilah sebagai kunci. Untuk perusahaan yang bukan menempatkan cost leadership sebagai acuan utama, cost driver bukan merupakan hal yang terlalu penting, tetapi langsung berefek pada kesuksesan perusahaan.
Cost Driver adalah faktor apapun yang memiliki efek mengubah jumlah biaya total.. Objek biaya adalah setiap produk, layanan, pelanggan, aktivitas atau unit organisasi yang dibebankan biaya. Penelusuran cost ke cost objek terdapat metode penelusurannya yaitu melalui metode direct dan indirect. Direct cost dapat dengan nyaman dan secara ekonomis ditelusuri ke dalam cost pool / kumpulan biaya atau objek biaya. Tidak dapat secara mudah untuk melakukan penelusuran dari cost ke dalam cost pool atau objek cost. Sebagai contoh indirect cost adalah seorang penumpang pesawat yang melakukan penelusuran berapa biaya pemakaian BBM suatu pesawat dimana seorang penumpan pesawat tidak dapat melacak biaya bahan bakar pesawat tersebut. Perusahaan pesawat lah yang dapat menelusur secara langsung. Penelusuran cost pada cost tidak langsung ke cost pool disebut cost allocation. Cost driver yang digunakan untuk mengalokasikan biaya disebut dasar alokasi.
Biaya bahan baku langsung adalah biaya bahan baku pada produk atau objek biaya lainnya dan biasanya juga termasuk penyisihan yang wajar untuk sisa dan cacat. Biaya bahan baku tidak langsung adalah bukan bagian dari produk yang sudah jadi. Biaya tenaga kerja langsung meliputi tenaga kerja yang digunakan untuk hasilkan produk dan jasa ditambah sebagian jam kerja tidak produktif yang tidak dapat dihindari. Biaya tenaga kerja tidak langsung meliputi biaya pengawasan, pengendalian mutu, inspeksi, penerimaan, dll. Biaya tidak langsung lainnya adalah biaya fasilitas, peralatan yang digunakan untuk menghasilkan produk dan jasa atau biaya ini biasa disebut biaya overhead. Sedangkan biaya bahan baku dan tenaga kerja disebut dengan prime cost. Biaya tenaga kerja langsung dan overhead digabung menjadi biaya konversi.
Banyak jenis biaya yang berbasis volume, dimana cost drivernya adalah jumlah produk atau jasa yang diberikan. Akuntan manajemen biasanya menyebut volume ini sebagai volume keluaran. Biaya total terdiri dari biaya variabel dan biaya tetap. Biaya variabel adalah perubahan biaya total yang terkait dengan setiap perubahan kualitas pemicu biaya. Cost driver dapat berbasis aktivitas atas berbasis volume, meskipun biasanya akuntan manajemen dalam praktiknya menggunakan istilah biaya variabel sehubungan dengan penggerak biaya berbasis volume.
Penentuan apakah suatu biaya bersifat variabel tergantung pada sifat objek biaya. Di perusahaan manufaktur, objek biaya biasanya adalah produk. Dalam perusahaan jasa, bagaimanapun objek biaya seringkali sulit untuk didefinisikan karena jasa dapat memiliki sejumlah dimensi kualitatif maupun kuantitatif. Bahwa semua biaya pada dasarnya adalah variabel dalam jangka Panjang yaitu dengan waktu yang cukup dan biaya apapun dapat diubah.
2. KONSEP MANAJEMEN BIAYA DASAR
Pembebanan biaya adalah proses membebankan biaya sumber daya ke kumpulan biaya dan kemudian biaya tersebut dikelompokkan ke objek biaya. Penelusuran langsung digunakan untuk membebankan biaya langsung dan alokasi digunakan untuk biaya tidak langsung. Biaya langsung dapat dengan mudah dan ekonomis ditelusuri langsung ke kumpulan biaya atau objek biaya. Sebaliknya, tidak ada cara mudah atau ekonomis untuk menelusuri biaya tidak langsung dari biaya ke kumpulan biaya atau dari cost pool ke objek biaya. Karena biaya tidak langsung tidak dapat ditelusuri langsung ke kumpulan biaya atau objek biaya, penetapan untuk biaya langsung dibuat dengan menggunakan biaya penggerak.
Pembebanan biaya tidak langsung ke kumpulan biaya dan objek biaya disebut alokasi biaya, suatu bentuk pembebanan biaya di mana penelusuran langsung tidak layak secara ekonomi, sehingga biaya penggerak sebagai gantinya. Penggerak biaya yang digunakan untuk mengalokasikan biaya sering disebut basis alokasi. Berikut adalah contoh untuk penelusuran biaya langsung maupun tidak langsung.
3. ACTIVITY BASED COSTING
a. Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas
Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas merupakan metode untuk menentukan biaya yang akurat. Aktivitas adalah merupakan tugas atau Tindakan spesifik dari pekerjaan yang dilakukan. Perhitungan aktivitas adalah pendekatan perhitungan biaya yang membebankan sumber daya ke objek biaya seperti produk, jasa, atau pelanggan berdasarkan aktivitas yang dilakukan untuk objek biaya. Dengan kata lain bahwa produk atau jasa merupakan hasil aktivitas dan aktivitas tersebut menggunakan atau mengonsumsi sumber daya dan biaya aktivitas dibebankan ke objek biaya berdasarkan aktivitas yang dilakukan untuk objek biaya.
b. Prosedur Pembebanan Biaya Dua Tahap
Prosedur pembebanan biaya dua tahap adalah dengan membebankan biaya sumber daya seperti overhead pabrik ke tempat penampungan biaya aktivitas dan kemudian ke objek biaya untuk menentukan jumlah biaya sumber daya setiap objek biaya untuk mennetukan jumlah sumber daya bagi setiap objek biaya. Sistem perhitungan biaya berdasarkan volume membebankan biaya overhead pabrik pertama ke tempat penampungan biaya pabrik atau departemen dan kedua ke produk atau jasa.
Sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas berbeda dari system perhitungan biaya berdasarkan volume dalam hal mengaitkan penggunaan sumber daya pada aktivitas dan mengaitkan biaya aktivitas produk, jasa, pelangggan. Tahap pertama tersebut membebankan biaya overhead pabrik ke aktivitas dengan menggunakan penggerak biaya untuk konsumsi sumber daya dengan tepat. Tahap kedua membebankan biaya pada aktivitas ke objek biaya dengan menggunakan penggerak biaya untuk konsumsi aktivitas yang tepat yang mengukur permintaan objek biaya yang ditempatkan pada aktivitas. Perhitungan dengan tahap kedua, system perhitungan biaya berdasarkan aktivitas memberikan dukungan yang lebih akurat dari biaya produk atau jasa untuk biaya aktivitas yang tidak proporsional terhadap jumlah volume output yang diproduksi.
a. Tahap dalam Mengembangkan Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas
Dalam mengembangkan system perhitungan biaya berdasarkan aktivitas membutuhkan tiga tahap :
(1) Mengidentifikasi biaya sumber daya dan aktivitas
Tahap pertama dalam mendasain system ABC adlaah melakukan analisis aktivitas untuk identifikasi biaya sumber daya dan aktivitas perusahaan. Sebagian besar perusahaan mencatat biaya sumber daya di buku besar pada sistem akuntansi. Melalui analisis aktivitas, perusahaan mengidentifikasi pekerjaan yang dilakukan untuk menjalankan operasi. Analisis ini dilakukan penbumpulan data dari dokumen dan catatan, serta melalui kuesioner, observasi, dan wawancara. Tingkatan aktivitas sendiri ada aktivitas tingkat unit, tingkat kelompok, tingkat produk, dan tingkat fasilitas.
(2) Membebankan biaya sumber daya ke aktivitas
Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas menggunakan penggerak biaya sebagai sumber daya untuk membebankan biaya sumber daya ke aktivitas. Hal ini biasanya mencakup: jam tenaga kerja yang intensif, karyawan untuk aktivitas yang terkait biaya dengan penggajian, persiapan untuk aktivitas terkait batch, perpindahan untuk aktivitas penangan bahan baku, dan jam mesin untuk aktivitas perbaikan pemeliharan, serta lantai perm meter persegi untuk aktivitas perawatan secara umum.
(3) Membebankan biaya aktivitas ke objek biaya.
Output membebankan biaya aktivitas ke objek biaya adalah objek biaya untuk aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan. Pada umumnya output pada sistem biaya adalah produk dan jasa, output juga mencakup pelanggan, proyek, atau unit bisnis.
b. Manfaat Perhitungan Biaya berdasar aktivitas
Manfaat utama dari perhitungan ini adalah sebagai berikut :
(1) Pengukuran Profitabilitas yang Lebih Baik,
ABC menyajikan biaya produk lebih akurat dan informatif, mengarah pada pengukuran produk dan pelanggan yang lebih akurat serta keputusan strategis diinformasikan secara lebih baik mengenai penetapan hargam lini produk, dan segmen.
(2) Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik,
ABC menyajikan pengukuran lebih akurat mengenai biaya yang dipicu oleh aktivitas, membantu manajer untuk meningkatkan nilai produk dan proses dengan membuat keputusan lebih baik mengenai desain produk, keputusan lebih baik mengenai kepuasan pelanggan.
(3) Perbaikan Proses,
Sistem ABC menyediakan informasi untuk identifikasi bidang-bidang di mana perbaikan proses dibutuhkan.
(4) Estimasi biaya yang lebih baik,
Meningkatkan biaya produk yang mengarah pada estimasi biaya pesanan yang lebih baik untuk keputusan penetapan harga, penganggaran, dan perencanaan
(5) Biaya dari kapasitas yang tidak digunakan terminimalisir.
ABC
menyediakan informasi lebih baik untuk identifikasi biaya dari kapasitas yang
tidak digunakan dan mempertahankan akuntansi secara terpisah untuk biaya
tersebut.
c. Perbandingan Biaya Berdasarkan Volume dan Perhitungan Biaya Berdasar Aktivitas
Perhitungan biaya produk secara volume secara signifikan terjadi ketimpangan dalam pembebanan biaya overhead secara aktual atau bersifat subsidi silang. Dengan kata lain subsidi silang ini terlalu memberikan biaya yang rendah kepada produk dengan volume rendah sedangkan untuk volume yang tinggi akan terbebankan terlalu tinggi. Dengan pendekatan berbasis aktivitas biaya tingkat kelompok produk dirata-ratakan menurut jumlah unit yang lebih besar bagi produk dengan volume tinggi, dengan demikian akan menurunkan biaya produk dan sebaliknya juga untuk volume produk rendah.
d. Biaya Kapasitas pada Perhitungan Biaya berdasarkan aktivitas
Biaya berdasarkan aktivitas dibebankan ke objek biaya, oleh karena itu berdasarkan tingkat pengeluaran yang direncanakan dan tingkat pemakaian kapasitas. Dengan perhitungan biaya kapasitas menjadikan perusahaan bernilai dalam perencanaan pemakaian sumber daya operasi jangka pendek dan Panjang. Biaya kapasitas juga berperan penting untuk mengembangkan model perhitungan biaya berdasarkan aktivitas dasar.
Daftar Pusataka
Blocher, Edward J., Chen, Kung H,. Lin, Thomas W. 2010. Cost Management: Strategic Emphasis. Fifth Edition, New York : McGraw-Hill Irwin.
Horngren,Sundem, and Stratton. 2006. Introduction to Management Accounting. 12th Ed. New Jersey : Printice Hall Business Publishing.
Comments
Post a Comment
Mari tinggalkan komentar