The Information Approach to Decision Usefulness - Pendekatan Informasi untuk Keputusan yang Bermanfaat pada Pasar Modal

Pendahuluan

    Pada era saat ini laporan keuangan merupakan basis informasi yang paling lengkap, objektif, dan andal, yang menjadi dasar seseorang dapat membentuk opini atas properti dan posisi keuangan suatu perusahaan. Pelaporan digunakan oleh manajemen perusahaan sebagai dasar pengambilan keputusan manajerial yang mana datanya diperlukan untuk analisis kegiatan organisasi. Inti dari analisis laporan keuangan dari posisi pengguna adalah untuk meninjau dan mengevaluasi informasi dalam pelaporan untuk memperoleh kesimpulan yang andal tentang keadaan masa lalu dari suatu organisasi yang bertujuan untuk meramalkan fungsinya di masa depan.

    Menjadi suatu fakta penting bahwa laporan keuangan yang tepat waktu dan berkualitas tinggi diperlukan untuk memperoleh gambaran umum tentang kinerja badan hukum, efektivitas, keuangan stabilitas dan indikator lainnya. Fakta penting lain menunjukan bahwa studi neraca yang cermat memungkinkan kita untuk mengungkapkan rahasia kinerja perusahaan yang sukses dan efektif, alasan kegagalan dan kebangkrutan serta faktor-faktor yang secara negatif mempengaruhi kinerja perusahaan. Berdasarkan informasi ini, maka diperlukan cara-cara untuk meningkatkan kegiatan pelaporan keuangan perusahaan secara terurai.

Teori secara umum yang digunakan

    Teori sinyal (signaling theory) menjelaskan mengapa perusahaan memiliki dorongan untuk memberikan laporan keuangan kepada pihak eksternal. Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi adalah karena terdapat asimetri informasi antara manajemen perusahaan dan pihak luar (investor). Penggunaan Laporan Keuangan sebagai Pengambilan Keputusan Efektif Pelaporan keuangan adalah suatu kesatuan sistem data tentang properti dan posisi keuangan perusahaan dan hasil kegiatannya. Laporan keuangan disusun berdasarkan data akuntansi keuangan sesuai dengan formulir yang telah ditetapkan untuk tanggal pelaporan tertentu. Dari definisi ini, data yang tercermin dalam laporan keuangan pada dasarnya mewakili jenis akun khusus yang diambil dari akuntansi saat ini dari ringkasan data tentang status dan kinerja perusahaan untuk periode tertentu. 

    Melalui pelaporan keuangan, tujuan utama akuntansi keuangan terpenuhi, yaitu untuk menghasilkan informasi yang lengkap dan dapat diandalkan tentang status properti perusahaan dan untuk memberikan informasi ini kepada pengguna internal dan eksternal. Dengan mengklasifikasikan pengguna informasi laporan keuangan atas dasar ekonomi, dimungkinkan untuk mengidentifikasi pengguna informasi eksternal dan internal. Jumlah pengguna pelaporan terus berubah dan bervariasi tergantung pada kondisi ekonomi tertentu, sedangkan minat pengguna dalam kaitannya dengan konten informasinya cukup konstan.

        Pengguna laporan keuangan adalah badan hukum dan individu yang secara kondisional dibagi menjadi dua kelompok utama: pengguna internal dan eksternal (Gambar 1).

 


        Penelitian Financial Statements of a Company as an Information Base for Decision-Making in a Transforming Economy oleh E.A. Osadchy et.al (2018) tentang perlunya meningkatkan pengungkapan laporan keuangan untuk para penggunanya diuraikan sebagai berikut : 

        Untuk meningkatkan kandungan informasi laporan keuangan perusahaan dan mensistematisasikan indikator yang teridentifikasi, penulis mengusulkan hal berikut: 

a) Menambah indikator laporan laba rugi tambahan yang mencerminkan indikator pendapatan dan pengeluaran.
b) Menyusun neraca dan laporan hasil keuangan dalam bentuk subbagian tersendiri.
c) Mentransformasi neraca perusahaan Rusia sesuai dengan standar pelaporan keuangan internasional. 

        Untuk mentransformasi pelaporan perusahaan, perlu dikembangkan strategi bersama yang dapat disajikan sebagai berikut : 

Pertama, adanya perbedaan indikator keuangan. Untuk ini, berikut ini dilakukan: 

a) Inventarisasi saham pada tanggal pelaporan, di mana nilai pasarnya ditentukan;
b) Inventarisasi piutang untuk memperoleh cadangan piutang ragu-ragu dan piutang tak tertagih;
c) Inventaris persediaan modal untuk menetapkan nilai pasar bersih dan penurunan nilai yang disebabkan oleh kemerosotan moral dan fisik aset operasi saat ini. 

Kedua, tiga kelompok indikator pelaporan (produksi, inovatif dan keuangan) diidentifikasi dan disistematisasi. Pendekatan sistematis menyerukan kebutuhan untuk secara konsisten mengidentifikasi dan mengevaluasi kegiatan utama perusahaan. Berdasarkan laporan keuangan, kegiatan berikut yang dilakukan oleh perusahaan dibedakan: produksi, inovatif, dan keuangan. 

Ketiga, model transformasi sedang dikembangkan dalam satu set spreadsheet di mana data pelaporan keuangan dimasukkan termasuk ke dalam penyesuaian. Kondisi perkembangan yang stabil dari suatu perusahaan dalam melakukan setiap jenis kegiatan adalah salah satu pilihan indikator. Mereka harus memenuhi persyaratan rasionalitas dan kecukupan, karena dengan informasi tersebut seseorang dapat mencirikan hasil dari satu atau lain bidang fungsi perusahaan. Metode sistematis yang diusulkan memungkinkan untuk mengevaluasi bukan hasil yang ditetapkan. Dengan seperangkat indikator seperti itu perkembangan aktual perusahaan, potensi sebenarnya dalam kerjasama bisnis akan terungkap terealisasi penuh dari semua kepentingannya dan tujuan rekanannya. Transformasi pelaporan memungkinkan untuk mencapai hasil berikut: 

a) Kemampuan untuk mengotomatisasi proses akuntansi melalui pengenalan sistem CRM. Ini akan mengotomatisasi strategi interaksi dengan pelanggan (klien) untuk meningkatkan penjualan, mengoptimalkan pemasaran dan meningkatkan layanan pelanggan dengan menyimpan informasi pelanggan dan riwayat hubungan dengan mereka, membangun dan meningkatkan prosedur bisnis dan analisis hasil selanjutnya;
b) Menghemat waktu dan tenaga;
c) Sistem penyesuaian transparan;
d) Posting penyesuaian segera tercermin dalam pelaporan. Pelaksanaan kegiatan yang diusulkan akan memaksimalkan keuntungan dan profitabilitas perusahaan dengan meningkatkan kualitas informasi akuntansi.  

Kesimpulan 

        Laporan keuangan perusahaan pada dasarnya dapat memenuhi permintaan informasi dari semua kelompok pengguna yang mengajukan tuntutan khusus atas isi dan urutan pembentukannya. 

        Bagi pengguna internal, laporan keuangan perusahaan, serta data akuntansi yang menjadi dasar pembentukannya, merupakan indikator penting baik untuk manajemen operasional maupun untuk memantau keamanan properti mereka. Laporan keuangan bertindak sebagai sarana bagi pengguna informasi pelaporan untuk memantau operasi perusahaan, segera memperingatkan dan mengidentifikasi tanda-tanda kebangkrutan perusahaan, membentuk basis survei statistik negara kesatuan dan indikator ekonomi makro yang dapat digunakan untuk tujuan perpajakan dan untuk tujuan lain. 

Daftar Pustaka 

E.A. Osadchy et.al. 2018. Finansial Statements of a Company as an Information Base for Decision-Making in a Transforming Economy. European Research Studies Journal, Volume XII, Issue 2, 2018

Comments

Popular posts from this blog

Jamaluddin Al-Afgani dan Muhammad Abduh (tokoh-tokoh penting Muslim)

Company Visit HMJA KOMISI FE UII 2014/2015

Unggah Ungguh Basa Jawa