REVIEW ARTIKEL MARKET BASED ACCOUNTING RESEARCH: PENGERTIAN DASAR, PERKEMBANGAN, GLOBALISASI, DAN ARAH RISETNYA DI MASA MENDATANG
Review Riset Penelitian
No. : Vol.15, No.2
Judul Penelitian : MARKET BASED ACCOUNTING RESEARCH: PENGERTIAN DASAR, PERKEMBANGAN, GLOBALISASI, DAN ARAH RISETNYA DI MASA MENDATANG
Author : Abdul Halim
Penerbit : Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia
Latar Belakang Penelitian |
Bernard (1989) mengemukakan bahwa program riset yang diluncurkan oleh Ray Ball, Phil Brown, dan Bill Beaver di tahun 1968 merupakan sebuah program riset yang sangat fundamental dalam perkembangan riset akuntansi. Karena fundamentalnya program riset tersebut, oleh Lev dan Ohlson (1982), diberi julukan sebagai “the most concerted and ambitious effort in accounting history.” Program tersebut dikatakan sebagai suatu yang fundamental karena dianggap sebagai awal dari peran informasi akuntansi yang disimpulkan mempunyai kandungan informasi yang erat kaitannya dengan pasar modal, sehingga disebut sebagai “capital market research in accounting.” Dengan riset tersebut tercipta sebuah fundamen dari fungsi akuntansi sebagai suatu kegiatan/ aktivitas jasa yang menghasilkan informasi. |
Masalah Penelitian |
Dari riset ini dapat disimpulkan bahwa masalah dari topik yang dihadapi peneliti yaitu peneliti akuntansi bertambah komplek, terutama dari aspek hasrat untuk membandingkan antar negara, Masalah globalisasi atau kesenjangan yang merambah ke semua aspek termasuk MBAR. Dari perkembangan perlu diantisipasi arah riset MBAR di masa yang mendatang. |
Tujuan Penelitian |
Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu: ü Untuk mengungkapkan hal-hal masalah globalisasi atau kesejagadan merambah ke semua asperk termasuk MBAR. ü Paper ini mencoba secara deskriptif mengemukakan bahasan tentang persoalan riset-riset akuntansi dan perkembangannya yang berkaitan dengan pasar modal yang sudah mencakup tidak lagi di sebuah (atau beberapa) pasar modal di sebuah negara tetapi mencakup antar pasar modal regional dan bahkan internasional (global) |
Landasan Teori |
Pada artikel ini penulis menggunakan 16 artikel yang ditulis oleh 28 penulis yang dipublikasikan pada jurnal ekonomi dan bisnis Indonesia. Seperti dikemukakan di pendahuluan (yang bersumber dari Bernard: 1989) bahwa riset akuntansi yang berkaitan dengan pasar modal ini dianggap didasari oleh hasil program risetnya Ball and Brown, dan Beaver di tahun 1968. Setelah itu banyak riset akuntansi yang berkaitan dengan data pasar modal dilakukan. Karena riset-riset ini berkaitan dengan data pasar modal maka disebutlah riset ini sebagai riset yang berbasis pasar modal (Market Based Accounting Research/MBAR). |
Hipotesis |
Penelitian dilakukan berdasarkan hipotesis deskriptif Pada penelitian ini mengemukakan bahasan tentang persoalan riset-riset akuntansi dan perkembangannya yang berkaitan dengan pasar modal yang sudah mencakup tidak lagi di sebuah (atau beberapa) pasar modal di sebuah negara tetapi mencakup antar pasar modal regional dan bahkan internasional (global). |
Metodologi Penelitian |
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus. |
Hasil Penelitian & Pembahasan |
MBAR meliputi penelitian-penelitian yang menggunakan data akuntansi yang memproduksi jasa informasi keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan (dalam bentuk financial reporting) yang terdaftar di pasar modal, dan bagaimana para investor dan kreditur yang ada maupun yang potensial mereaksinya. Reaksi tersebut terutama berkaitan dengan kandungan informasi dari earnings yang diuji dengan membandingkan beberapa ukuran atas “unexpected earnings” dan “abnormal returns” serta “prices.” Oleh sebab itulah riset-riset empiris yang memfokuskan pada isu-isu tersebut diklasifikasikan sebagai “capital market (market-based) accounting research” (Suwar-djono: 1997). Brown (1993) seperti dikutip Suwardjono (1997) menyebut riset empiris ini dengan sebutan “association studies.” Dalam kondisi tertentu, seperti jika suatu reaksi pasar sekuritas terhadap informasi akuntansi diob-servasi dengan “window” yang “narrow” (misal-nya harian) pada saat disekitar tanggal pengu-muman earnings, dapat saja dikemukakan argumentasi bahwa informasi akuntansi adalah penyebab reaksi pasar. Jadi, risetnya tidak lagi bersifat “association” tetapi sudah bersifat “causation” (lihat Scotts: 1997, p.107). Riset akuntansi MBAR dengan berbagai variasinya tetap mendapatkan perhatian yang besar dari para periset akuntansi. Di masa yang akan datang tentunya perhatian ini diharapkan akan lebih lagi meningkat terutama bila dikaitkan dengan berkembangnya pasar modal di tingkat regional dan global. Ulasan berikut mencoba mengemukakan perkembangan pasar modal pada dekade terakhir ini terutama di negara-negara berkembang yang pasar modalnya tumbuh dengan cukup pesat. Pasar modal di negara yang sedang berkem-bang telah tumbuh dan berkembang dengan lebih pesat secara relatif dibanding di negara maju. Feldman dan Kumar (1994) yang seperti yang dikutip oleh “IMF survey (1994)” menyatakan bahwa jelas sekali perkembangan tersebut bervariasi tidak hanya dalam “size,” tetapi juga dalam “structural characteristics and perfor-mance.” Yang dimaksudkan disini adalah bahwa perkembangan tersebut dapat berbeda-beda dimensinya seperti perkembangan pada jumlah perusahaan yang terdaftar (listed), perusahaan yang baru terdaftar per tahun, kapitalisasi pasar, jumlah dana yang dihasilkan, nilai saham yang diperdagangkan, dan lain sebagainya. Perkem-bangan tersebut didukung pula oleh perkem-bangan perekonomian, pasar, dan lingkungan keuangan pada umumnya termasuk peran positif pemerintah. Peran pemerintah dalam hal ini lebih berkaitan dengan pembuatan peraturan yang mendukung perkembangan tersebut (Husnan, dan Pujiastuti: 1995). Persoalan lain yang lebih perlu mendapat perhatian dalam kaitan MBAR di ECMs menurut Saudagaran dan Diga (1997) adalah karakteristik “financial reporting”-nya. Menurut mereka persoalan karakteristik tersebut meliputi 3 kriteria yakni “availability,” “reliability,” dan “comparability.” Availability yang mencakup antara lain persoalan “disclosure,” dan “time-lines.” Masalah yang disorot tentang “availabity” ini dalam rangka MBAR adalah sulitnya untuk memperoleh data mengenai “public release information.” Masalah harmonisasi akuntansi ini pada akhirnya tidak hanya dialami oleh negara-negara ECMs tetapi juga oleh negara-negara yang sudah maju riset MBAR-nya. Salah satu contoh reaksi atas perlunya antisipasi harmonisasi akuntansi ini di negara maju (dalam hal ini adalah Amerika Serikat) adalah reaksi dari FASB. SFAS nomer 128 yang dikeluarkan oleh FASB tentang earning per share, salah satu alasannya adalah “to harmonize US financial reports with inter-national standards” (lihat Balsam dan Lipka: 1998). Dari faktor exogenous dan endogenous terse-but akhirnya oleh Beaver (1996) dianggap faktor yang membimbing arah riset MBAR di masa mendatang yang mencakup faktor-faktor, perta-ma, kombinasi (campuran) antara teori, analisis empiris, dan “institutional knowledge.” Kedua, penekanan pada riset-riset yang bersifat kon-tekstual daripada bersifat “generic.” Yang ter-akhir, adalah faktor yang disebut sebagai “wild card.” Faktor pertama dan kedua tampaknya tidak mengarahkan perubahan yang dramatis pada riset akuntansi MBAR. Tetapi, faktor ketiga adalah sebuah kekuatan yang dapat mempengaruhi riset akuntansi MBAR di masa mendatang secara dramatis dan “unexpected way.” Dari faktor “wild card” inilah diharapkan muncul kreativitas periset-periset akuntansi yang mungkin akan memasukkan beberapa disiplin ilmu lain yang pada gilirannya akan meng-hasilkan berkembangnya “a new theory of accounting” yang tentu saja termasuk pula “a new theory” untuk mendasari MBAR. |
Kesimpulan, Kelemahan, dan Riset Lanjutan |
ü Simpulan yang dapat dikemukakan adalah bahwa riset akuntansi memang sudah lama dilakukan, namun riset akuntansi MBAR funda-mentalnya dianggap dimulai di tahun 1968 dengan tokohnya Ball and Brown, dan Beaver. Topik utamanya adalah tentang hubungan data earnings, data non earnings, serta price dengan the value of the firm. Perkembangan riset akuntansi MBAR memang mengalami masa pasang surut pada 3 dekade terakhir ini. Namun, hingga tahun 1990-an perkembangan itu tetap eksis dan berlangsung. Contohnya, topik “earnings” saja masih signifikan mewarnai riset-riset MBAR. ü Salah satu harapan dari perkembangan riset di masa mendatang adalah adanya perkembangan pasar modal di negara-negara yang sedang berkembang (ECMs). Selain itu, perkembangan tersebut membawa kemungkinan yang lebih luas untuk globalisasi riset MBAR ü Inovatif Penelitian yang, tentu saja, diharapkan muncul “a new theory of accounting,” termasuk untuk MBAR.. |
Comments
Post a Comment
Mari tinggalkan komentar