1. Konsep Akuntansi Manajemen
Akuntansi Manajemen merupakan cabang akuntansi yang memasok informasi yang dibutuhkan oleh para manajer guna untuk menentukan bagaimana sumber daya diperoleh dan digunakan dalam setiap jenis bisnis, baik berskala kecil maupun besar. Akuntansi manajemen berbeda dengan akuntansi keuangan yang berkaitan dengan penyediaan informasi bagi para pemegang saham, kreditor, investor dan pihak lain di luar organisasi.
Akuntansi Manajemen menurut Blocher, Stout, dan Cokins (2010) adalah suatu proses yang mencakup perencanaan, membuat keputusan, dan mengukur sistem manajemen, dan menyediakan keahlian di laporan keuangan beserta pengendaliannya untuk membantu formulasi dan pengimplementasian organisasi perusahaan. Prosesnya secara umum proses akuntansi manajemen ini ada lima tahapan yaitu akuntan manajemen mengumpulkan data dan meringkas dari suatu kejadian bisnis, kemudian data tersebut diubah menjadi informasi, selanjutnya informasi tersebut dikombinasikan dengan ilmu atau informasi tentang strategi organisasi dan lingkungan yang kompetitif, dan di langkah terakhir pembuatan keputusan berdasarkan ilmu yang dimiliki oleh akuntan manajemen.
Secara garis besar keberadaan akuntansi manajemen secara laporan yang dihasilkan berbeda dengan akuntan biasa. Jika akuntan keuangan dihasil akhir melaporkan laporan keuangan yang secara general ditujukan kepada pihak eksternal sedangkan cost management information yang digunakan untuk internal perusahaan. Ketentuan bagi akuntansi manajemen adalah mengutamakan kegunaan dan tepat waktu, Sedangkan terkait laporan keuangan kepada eksternal yang diutamakan adalah keakuratan dan kepatuhan.
2. Perkembangan Akuntansi Manajemen
Perkembangan akuntansi mengikuti perkembangan dunia bisnis. Ketika dunia bisnis masih sederhana, sistem akuntansinya juga sederhana. Karena terjadi perkembangan alat kerja atau teknologi bisnis terus-menerus sepanjang waktu, maka sistem akuntansinya juga mengikutinya. Perkembangan akuntansi manajemen itu dapat disajikan berikut ini :
1) Tahun 1900-an = Historical Costing
2) Tahun 1950-an = Standard Costing
3) Tahun 1980-an = Activity Based Costing
4) Tahun 2000-an = Target Costing
Perkembangan akuntansi manajemen itu disebabkan oleh perubahan kondisi lingkungan khususnya lingkungan ekonomi. Perubahan lingkungan ekonomi menyebabkan perubahan lingkungan bisnis dan selanjutnya mengakibatkan sistem akuntansi manajemen. Oleh sebab itu dengan perkembangan itu akuntansi manajemen tradisional tidak digunakan lagi. Perusahaan dewasa ini menggunakan sistem akuntansi kontemporer yang berorientasi pada perolehan laba melalui kepuasan pelanggan.
Ciri sistem akuntansi kontemporer adalah bahwa manajemen tanggap terhadap persaingan global, mutu, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perkembangan situasi sosial, politik dan budaya, waktu dan perspektif lintas fungsional. Hansen dan mowen menjelaskan bahwa factor kunci perubahan adalah: orientasi kepada pelanggan, perspektif lintas fungsional, persaingan global, manajemen mutu terpadu, waktu sebagai unsure kompetitif, kemajuan dalam teknologi informasi, kemajuan lingkungan manufaktur, pertumbuhan dan deregulasi dalam industry jasa, dan manajemen berdasar aktivitas.
3. Informasi Akuntansi Manajemen
Data historis diolah menjadi informasi relevan sebagai alat untuk pengambilan keputusan. Biaya-biaya harus diklasifikasikan ke dalam biaya variabel dan biaya tetap untuk memudahkan membuat perencanaan dan pengendalian kegiatan. Volume penjualan dan harga jual harus diramal baik menggunakan time serie maupun menggunakan hubungan variabel bebas dengan variabel terikat. Hasil peramalan itu sangat berguna bagi manajemen untuk mengambil keputusan bisnis di masa mendatang.
Disamping itu, manajemen harus mengetahui informasi nilai persediaan, informasi harga pokok penjualan per unit atau total, informasi tentang penyimpangan (volume penjualan, harga penjualan, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead, biaya pemasaran, biaya administrasi, biaya modal, laba akuntansi, laba ekonomis, full costing, direct costing, activity based costing dan just in time costing, kesemuanya itu adalah untuk menambah informasi yang dapat dipergunakan untuk pengambilan keputusan dalam perencanaan dan dalam pengendalian kegiatan.
4. Perilaku Etis Akuntan Manajemen
Untuk memperoleh laba, perusahaan harus berperilaku baik terhadap masyarakat dan pelanggannya. Salah satu wujud berperilaku baik itu adalah bahwa akuntan manajemen harus menyajikan informasi jujur dan bertanggungjawab. Hansen dan Mowen menjelaskan bahwa sepuluh nilai yang harus di junjung tinggi akuntan manajemen, yaitu: kejujuran (honesty), integritas (integrity), memegang janji (promise keeping), kesetiaan (fidelity), keadilan (fairness), kepedulian terhadap sesama (caring for others), penghargaan kepada orang lain (respect for others), kewarganegaraan yang bertanggungjawab (responsibility citizenship), pencapaian kesempurnaan (pursuit of ecxelllence), dan akuntabilitas (accountability),
5. Pilihan Dari Sistem Akuntansi Manajemen
Akuntansi manajemen berdasar aktivitas menawarkan keuntungan yang berarti, termasuk memperbaiki keakuratan pembiyaan produk, memperbaiki pengambilan keputusan, meningkatkan perencanaan strategis, dan kemampuan yang lebih baik dalam mengelola aktivitas. Selain itu, sistem berdasar aktivitas secara khusus sesuai untuk mendukung sasaran perbaikan berkelanjutan tujuan yang penting bagi perusahaan untuk bersaing secara global. Akan tetapi, berbagai manfaat tersebut tidak diperoleh secara gratis. Sistem akuntansi manajemen berdasar aktivitas lebih kompleks dan memerlukan perbaikan signifikan atas aktivitas pengukuran dan pengukuran dapat menjadi mahal. Akan tetapi, dengan kemajuan teknologi informasi, biaya pengukuran telah turun, yang membuat keputusan yang buruk meningkat (karena semakin ketatnya persaingan sebagai akibat dari timbulnya ekonomi dunia, deregulasi jasa, dan lain-lain). Kebutuhan untuk meningkatkan mutu pengambilan keputusan juga telah meningkatkan daya tarik pendekatan berdasar aktivitas.
Bagi banyak perusahaan manfaat dari perpindahan sistem FBM ke sistem ABM melebihi biayanya. Karena penggunaan ABC dan ABM telah semakin meluas dan perhatian akan akuntansi manajemen berdsar aktivitas adalah tinggi.
6. Fungsi dari Manajemen
Akuntan Manajemen menyampaikan cost management kepada Chief Financial Officer (CFO), Manajer Perusahaan, dan Karyawan lainnya pada suatu perusahaan. Informasi Cost Manajemen menyediakan 4 fungsi manajemen yaitu :
a. Strategic Management
Informasi tentang cost management dibutuhkan untuk membuat strategi untuk memilih produk, metode produksi, teknik marketing, menilai profitabilitas dan isu jangka panjang lainnya.
b. Planning and Decision Making
Informasi tentang cost management dibutuhkan untuk mensuport untuk penggantian, mengatur cash flow, penganggaran material bahan baku, skedul produksi, dan memberikan harga.
c. Management & Operational Control
Informasi tentang cost management dibutuhkan untuk menyediakan dasar untuk mengidentifikasi ketidakefisiensi operasi dan penghargaan untuk meningkatkan efisiensi manajemen.
d. Preparation of Financial Statement
Informasi tentang cost management yang dibutuhkan untuk menyediakan keakuratan persediaan dan asset lainnya sesuai dengan kepatuhan pada kebutuhan pelaporan. Selain itu juga berfungsi dalam penyusunan laporan keuangan dan berfungsi terhadap 3 fungsi manajemen lainnya
7. Cost Management System (CMS)
Cost Management System terdiri dari kumpulan metode perencanaan dan pengendalian biaya pada suatu organisasi baik secara jangka pendek maupun jangka Panjang. CMS memiliki 6 tujuan utama yaitu mengembangkan keakuratan biaya suatu produk pada khususnya di cost driver (aktivitas yang memberikan efek langsung terhadap biaya), menilai performa siklus pada produk/layanan, meningkatkan aktivitas dan proses, mengendalikan biaya, menghitung, performa, dan berperan pada strategi organisasi.
Dalam melakukan desain CMS diperlukan analisa terhadap organisasi tersebut kemudian menentukan keluaran yang diinginkan, dan selanjutnya adalah analisa kesenjangan antara sistem yang ada, dan diakhiri melakukan penilaian dan perbaikan. CMS tidak pernah selesai dengan kata lain melakukan desain terhadap CMS akan selalu kembali ke awal untuk melakukan improvement.
Sedangkan bagian-bagian pendukung CMS adalah
a. Motivational Elements
Pengukuran performa, struktur penghargaan, dan Support atas misi organisasi dan strategi kompetisi.
b. Informational Elements
Mensuport proses penganggaran, penekanan pada siklus perusahaan, perbedaan nilai tambah, mensuport cost reduction, berfokus pengendalian biaya, dan penilaian kompetensi utama dan analisa untuk membuat keputusan.
c. Reporting Elements
Membuat Laporan Keuangan dan menyediakan pertanggung jawaban laporan keuangan.
Pada situasi tertentu sangat tidak dimungkinkan gap / permasalahan pada suatu organisasi diatasi keseluruhan dengan sistem CMS. Namun dapat berpotensi diatasi hal tersebut dengan adanya software dan hardware, teknologi yang mampu mengimplementasikan adalah dengan sistem ERP yang mana antar fungsi bisnisnya terintegrasi.
8. Manajemen Akuntansi Kontemporer
Perusahaan di dunia pada saat ini memiliki perubahan yang signifikan, utamanya adalah kenaikan kompetisi global; lean manufacturing; kemajuan teknologi informasi, internet, dan e-commerce; fokus yang besar terhadap pelanggan; bentuk baru manajemen organisasi; dan perubahan politik, sosial, dan budaya bisnis.
a. Lingkungan Bisnis Global
Bisnis global adalah suatu bisnis yang dilakukan yang tidak membatasi ruang antar negara. Hal ini didasari oleh persaingan antar negara untuk menuju ekonomi yang lebih kompetitif. Banyak organisasi-organisasi di dunia yang mengatur perdagangan antar negara seperti World Trade Organization (WTO), European Union (EU), Central America Free Trade Agreement (CAFTA), dan masih banyak lainnya. Dengan mangsa pasar yang semakin besar maka diperlukan suatu informasi manajemen biaya yang lebih kompetitif. Perusahaan membutuhkan informasi finansial dan non finansial tentang kompetisi dan bisnis di luar negara mereka.
b. Lean Manufacturing
Untuk meningkatkan kompetisi di global, maka perusahaan mengadopsi teknologi manufaktur yang baru. Seperti halnya menggunakan metode persediaan just-in-time, yang mana mengurangi biaya maintain material pada saat disimpan di Gudang. Perusahaan juga menerapkan lean manufacturing untuk memproduksi produk yang low cost dan kualitas yang baik. Perusahaan juga menerapkan perubahan setup time dan percepatan pesanan pelanggan. Secara garis besar metode-metode ini disebut speed to market.
c. Penggunaan Teknologi, Internet, dan Enterprise Resource Planning
Pada era kontemporer ini perusahaan memiliki pengembangan yang pesat terkait informasi teknologi, internet, dan system manajemen performa, Era ini disebut rapid growth of Internet Based Firm (Amazon, Google, Tokopedia, dll). Peningkatan ini ada pada peningkatan penggunaan internet pada komunikasi, penjualan, proses bisnis data, dan kegunaan enterprise management system. Teknologi ini untuk meramal strategi perusahaan dan mengurangi pemborosan waktu pada bisnis mereka.
d. Fokus pada Pelanggan
Fokus utama pelanggan adalah peningkatan atas ekspektasi pelanggan pada kualitas produk dan fungsi produk sendiri. Menghasilkan produk yang low-cost dari bagian besar suatu produk yang mencakup kualitas, layanan, waktu kirim cepat, dan kemampuan untuk merespon kendala pelanggan. Sehingga pada era kontemporer saat ini cost management system lebih focus pada spesifikasi penghitungan pilihan pelanggan dan kepuasan pelanggan.
e. Organisasi Manajemen
Perubahan organisasi manajemen didasarkan pada perubahan teknologi, pemasaran, dan proses manufaktur. Hal ini dikarenakan focus pada kepuasan dan pilihan pelanggan. Hal ini membuat Sistem Manajemen Biaya merubah laporan yang memiliki fungsi antar bagian di dalam suatu tim bisnis, laporan juga mengatur berbagai fungsi pada bisnis dan mencakup berbagai aktivitas operasi dan keuangan seperti kualitas produk, unit cost, kepuasan pelanggan, dan kemacetan produksi.
f. Sosial, Politik, dan Budaya
Bisnis yang baru pada saat ini membutuhkan fleksibilitas dan mudah beradaptasi terhadap tempat yang memiliki tanggung jawab besar dari pekerja yang lebih berskill. Selain itu perusahaan menjadi lebih focus pada factor luar dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat global.
Daftar Pustaka
Barfield, Raiborn dan Kinney, 2003, Cost Accounting: Tradition and. Innovation, Fifth Edition, Ohio: Sout Western Collage Pub. Budie, Zvi Kane.
Blocher, Edward J., Chen, Kung H,. Lin, Thomas W. 2010. Cost Management: Strategic Emphasis. Fifth Edition, New York : McGraw-Hill Irwin.
Hansen, Mowen. 2006. Management Accounting. Jakarta: Salemba Empat.
Prawironegoro Darsono.2008, Akuntansi Manajemen. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Comments
Post a Comment
Mari tinggalkan komentar