Halo sahabat blogger, kali ini saya akan menceritakan salah satu keindahan alam yang letaknya berada di Kabupaten Semarang, Secara singkat perjalanan dari arah Semarang ke Salatiga di sisi kanan akan menemui danau yang sangat luas, itulah danau rawa pening.
Tempat ini syarat akan legenda Baruklinting yang mana ada seorang anak kecil yang karena ingin mencari makan di sebuah desa rawa pening dikarenakan kulitnya sakit kudisan akhirnya ditolak oleh warga desa dan mengusirnya. Namun ada seorang nenek tua yang memberinya makan dan merawatnya. Di kemudian hari si Anak Kecil ini menguji tantangan kepada masyarakat desa dengan sebuah lidi kecil yang ditancap di tanah. Namun tak seorang pun bisa mencabutnya, hingga si Anak Kecil tersebut bisa mencabutnya namun keluarlah air yang membanjiri seluruh desa dan jadilah rawa pening. Semua warga desa yang tadinya menolak memberi makan dan sombong kepada si Anak Kecil tersebut akhirnya tenggelam bersama air rawa pening kecuali si nenek yang memberi makan Anak Kecil tersebut, karena sudah diberi tahu oleh si Anak Kecil kalau ada banjir bandang naiklah ke lesung tempat tumbuk padi untuk jadilah perahu bagi mereka. Dan si Anak tersebut jadilah baruklinting sebuah naga ular besar yang mendiami rawa pening tersebut.
|
Danau Rawa Pening |
Terkait pengalaman saya bersama Rawa Pening ini adalah dari sejak SMP, karena saya memiliki teman bernama Bayu Agus Tri Susanto yang rumahnya berada di Tuntang dan ayah ibunya memiliki sawah di tepi rawa pening sana, seringlah saya bermain kerumahnya. Sering sekali saya bermain ditepi rawa pening dan yang paling seru adalah kami memakai perahu milik saudara si Uyab ini untuk bermain sekedarnya di tepian rawa tersebut. Namun perlu diketahui, bahwa kami bermain perahu ini, kami bermain-main di atas tanah bekok atau sawah yang terendam air ketika pasang. Kalau di rawanya pasti renang pun akan susah karena ada enceng gondok yang membuat seseorang terjerat. Sangat seru bermain di tepian rawa kala itu, sayangnya kami belum memiliki alat untuk mengabadikan momen tersebut.
Namanya alam, rawa pening pasti memiliki keindahan yang memanjakan mata, apalagi di sisi manapun terkelilingi oleh perbukitan dan pegunungan yang menjulang tinggi. Bahkan dari tahun ke tahun rawa pening ini semakin maju dan kabar terakhir ada padang rumput luas yang ngehits dan hanya ada pada saat musim kemarau karena danau rawa pening surut.
Pertama kali saya menaiki perahu motor bersama saudara kandung saya dari Dermaga Bukit Cinta. Bukit Cinta adalah sebuah taman yang berada di desa banyu putih ambarawa sisi selatan rawa pening, kami naik perahu motor yang mana kami semua mengitari bagian tengah Rawa Pening. Sejauh mata memandang kami melihat enceng gondok dan tambak-tambak milik warga. Rasa penasaran saya adalah bahwa di bawah sana adalah rumah-rumah masyarakat kala itu.
|
Ujung Depan Perahu |
Pengalaman Naik Perahu pada waktu itu tanpa rasa takut padahal kami tanpa pelampung saat itu. Jelas jika sekarang membayangkan rasanya lumayan ngeri juga. Tapi apapun yang kami lakukan pasti diawali doa terlebih dahulu dan yang jelas sangat seru sebagai pengalaman naik perahu di atas danau rawa pening. Bagi kawan-kawan yang ingin naik perahu pastikan sudah menggunakan pelampung. Karena sudah banyak kasus banyak orang yang tidak bisa berenang bahkan mereka naik perahu tidak menggunakan pelampung akhirnya tenggelam. Karena sekali lagi bahwa di Rawa Pening sangat susah untuk berenang karena bisa jadi terjerat oleh enceng gondok.
|
Perjalanan Naik Perahu |
|
Berfoto dengan Driver Perahunya |
Semakin majunya rawa pening ditandai pada sekitaran tahun 2015 saya bersama sahabat SMA saya yang kebetulan kami sedang di Salatiga mencoba explore tempat-tempat ngehits untuk berfoto. Tertujulah kami di tempat yang dulu waktu SMA sepertinya tidak ada, yaitu di Jembatan Rawa Pening. Aksesnya cukup mudah, jembatan tuntang dari arah Salatiga ke arah Semarang belok Kiri dan tinggal cari lokasi yang ada tulisannya jembatan Rawa Pening.
|
Jembatan Rawa Pening |
|
Foto yang Ngehits |
Sisi spot lain di jembatan rawa pening yang terletak di sisi Timur Danau Rawa Pening adalah Spot foto yang mana beriringan dengan Rel Kereta Klasik yang mana Kereta Mesin Uap diberangkatkan dari Stasiun Ambarawa sampai dengan Tuntang sini. Jika beruntung anda bisa berfoto dengan kereta karena kereta yang melaju dengan kecepatan rendah dan berbahan bakar kayu atau uap air. Mau foto di atas rel bisa mau foto bersama kereta uap juga bisa.
|
Kereta Api |
Di tahun 2018 saya kesini dengan Istri dan keadaannya semakin menarik jembatan ini semakin banyak wahananya yaitu tempat foto-foto yang sangat luar biasa. Di sisi lain pengelolaan juga semakin baik karena sudah ada excavator amphibi yang siap membersihkan enceng-enceng gondok yang membuat pendangkalan pada rawa pening ini.
|
Excavator Amphibi |
|
Nyore Bersama Istri |
|
Nyore Bersama Istri |
|
Nyore Bersama Istri |
Sangat menarik ke sini jika di sini pada saat pagi hari atau sore hari, bisa jadi pemandangan Gunung Merbabu nan megah tergambar jelas. Jadi selalu siapkan memori hp tersedia untuk membuat foto atau video bersama keindahan Ciptaan Allah SWT yaitu Danau Rawa Pening.
Comments
Post a Comment
Mari tinggalkan komentar