Mengenal Struktur Organisasi di dalam Proyek Kementrian PUPR
Dear all blogger friends, kali ini saya akan share tentang ilmu terkait keproyekan yang pada khususnya mengatur hal dasar suatu pelaksanaan dalam proyek yaitu struktur. Karena pada dasarnya struktur bagi proyek ini beda pada umumnya di dalam perusahaan, khususnya bagi proyek-proyek yang owner nya adalah dibawah Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
![]() |
Kunjungan Owner |
Bagi sebagian orang awam mungkin rancu terkait istilah seperti direksi, pengawas, dll. Bahkan yang mungkin belum sama sekali terjun ke kehidupan proyek akan terasa tabu dan sangat bingung legal aspek keterkaitan antara istilah-istilah di dalam keproyekan tersebut.
Baiklah dari awal jalannya proyek terdapat proses tender yang di naungi oleh kementrian terkait sesuai dengan anggaran yang akan dilaksanakan pada tahun tersebut. Proses tender ini mengundang berbagai pihak untuk ambil bagian di dalamnya. Umumnya proses ini digaungkan oleh tim Satuan Kerja yang ada di kementrian terkait. Di sini peran Kasatker lah sebagai pemimpin tinggi proses tenderisasi dalam proyek terkait secara langsung. Namun perlu diketahui di atas satker masih ada Kasubdit,SekDirJend, DirJend, dan Menteri.
Setelah semua berjalan proses tender tersebut ada yang dinamakan PPK atau Pejabat Pembuat Kontrak, mereka inilah yang disebut dengan Pembuat Kesepakatan dengan si Pemenang Tender terkait dengan Harga Satuan Maupun Volume terkait pekerjaan dengan Kontraktor Project. Di saat proses pembuatan tender ini terdapat yang dinamakan tim peneliti kontrak yang pada umumnya melihat dari berbagai aspek termasuk pada khususnya legal aspek terlampir. Setelah kontrak terbentuk maka kuasa komite manajemen dalam hal ini merupakan penanggung jawab masing-masing kontraktor menetapkan manajer project yang menunjuk timnya sendiri untuk mengerjakan suatu proyek.
Tim Proyek sendiri pada umumnya terdiri dari deputi manajer project yang bertanggung jawab untuk mengawasi langsung kegiatan proyek dan membantu / mewakili manajer project dalam tugas memanajemen tim proyek itu sendiri. Selain itu ada juga site manajer yang bertugas lebih dalam lagi untuk mengawal proses kegiatan perproyekan. Di sebagian besar proyek manajer project tidak terjun langsung ke dalam si proyek itu sendiri sehingga atasan tertinggi di dalam site biasanya adalah site manajer. Kemudian baru perangkat-perangkat seperti SHE, Keu & Umum, Komersial, Teknik, dan Pelaksana.
Di sisi lain ada kegiatan berkaitan di lapangan yang mengawasi dan memonitor jalannya di lapangan yaitu Direksi Lapangan yang berasal dari Kementrian PU itu sendiri. Secara langsung bertugas untuk memantau langsung dan mensupervisi dari sisi kementrian PU untuk si proyek itu sendiri. Direksi lapangan inilah yang paling sering di lapangan dan bahkan berkantor di lapangan.
Ada garis koordinasi antara proyek dan Kementrian PU yang mana bertugas memsupervisi dari aspek keteknikan yang mana dianggap tim ahli untuk membidangi konstruksi sipil yaitu konsultan supervisi. Di lapangan selain ada direksi dan kontraktor adalah supervisi inilah yang selalu berada disekitaran tim project. Struktur mereka pun lebih dalam hingga ada pimpinannya si konsultan itu sendiri.
Tim Proyek sendiri pada umumnya terdiri dari deputi manajer project yang bertanggung jawab untuk mengawasi langsung kegiatan proyek dan membantu / mewakili manajer project dalam tugas memanajemen tim proyek itu sendiri. Selain itu ada juga site manajer yang bertugas lebih dalam lagi untuk mengawal proses kegiatan perproyekan. Di sebagian besar proyek manajer project tidak terjun langsung ke dalam si proyek itu sendiri sehingga atasan tertinggi di dalam site biasanya adalah site manajer. Kemudian baru perangkat-perangkat seperti SHE, Keu & Umum, Komersial, Teknik, dan Pelaksana.
Di sisi lain ada kegiatan berkaitan di lapangan yang mengawasi dan memonitor jalannya di lapangan yaitu Direksi Lapangan yang berasal dari Kementrian PU itu sendiri. Secara langsung bertugas untuk memantau langsung dan mensupervisi dari sisi kementrian PU untuk si proyek itu sendiri. Direksi lapangan inilah yang paling sering di lapangan dan bahkan berkantor di lapangan.
Ada garis koordinasi antara proyek dan Kementrian PU yang mana bertugas memsupervisi dari aspek keteknikan yang mana dianggap tim ahli untuk membidangi konstruksi sipil yaitu konsultan supervisi. Di lapangan selain ada direksi dan kontraktor adalah supervisi inilah yang selalu berada disekitaran tim project. Struktur mereka pun lebih dalam hingga ada pimpinannya si konsultan itu sendiri.
Comments
Post a Comment
Mari tinggalkan komentar