Review Journal CSR : "Industrial Development, Pollution and Disease: The Case of Swaziland"
Judul Jurnal
Judul yang diangkat “Industrial
Development, Pollution and Disease: The Case of Swaziland”, judul sudah memiliki makna gamblang bahwa kasus
industrialisasi di Swaziland menyebabkan polusi dan penyakit, dan di sini
bagaimana kaitannya dengan Corporate Social Responsibillity.
Inti Jurnal
Isi yang perlu di garis bawahi latar
belakang di sini adalah
“Swaziland adalah negara
berkembang dengan industri sebagai salah satu penyokong keberadaan ekonomi
negaranya. Dengan adanya industrial yang besar di negara ini, tentu saja akan
menimbulkan polusi yang besar-besaran apabila tidak dikendalikan. Pada
Swaziland sendiri, peneliti mengemukakan bahwa keadaan kota-kota di Swaziland
kebanyakan dipenuhi oleh tercemar partikulat (debu,asap,pasir), sulfur, carbon
monoksida, dan zat beracun lainnya. Swaziland bukan tidak mengupayakan tentang
keadaan polusi dari industri ini, namun Swaziland melalui lembaga pemerintahan
berusaha melakukan perlindungan terhadap lingkungan, seperti mengupayakan
penanaman pohon. Namun dirasa di sini kurang efektif. Oleh sebab itu peneliti
di sini berupaya untuk mengatasi dengan mempelajari identifikasi masalah yang
disebabkan oleh pembangunan industri dengan penekanan pada tenaga kerja,
mengidentifikasi masalah yang disebabkan oleh industri dan dampak terhadap
lingkungan, memastikan tingkat tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan
perusahaan, membuat rekomendasi pengelolaan polusi industri.”
Di segi introduction journal di
atas sudah mencakup semua latar belakang tentang apa masalah yang terjadi. Masalah
yang sebenarnya terjadi adalah bahwasanya Swaziland sedang berkembang dengan
Industrialisasi yang menyebabkan masalah lingkungan.
Kemudian Penulis menyusun
penulisan dengan mengaitkan 3 hal yaitu penulis menyampaikan tentang polusi
terhadap air dan udara akibat Industri di Swaziland serta bahaya yang
ditimbulkan berkaitan dengan kesehatan manusia. Kedua adalah menyampaikan
survey manajemen polusi apa yang berusaha dilakukan oleh perusahaan, Intinya hanya
sebagian kecil perusahaan-perusahaan di Swaziland menerapkan sistem pengelolaan
polusi yang baik. Ketiga adalah kesimpulan dan rekomendasi penulis, penulis
merekomendasikan agar kesadaran Industri agar menggunakan sumber energy yang
tidak mencemari lingkungan dan mengurangi resiko penggunaan bahan-bahan
beracun.
Rancangan di journal ini peneliti
lebih condong meneliti dampak, karena di sini peneliti berusaha untuk lebih
menyadarkan pembaca tentang bahaya dari Kasus industrialisasi di Swaziland. Namun
perlu diketahui untuk menyampaikan bahaya polusi ini penulis sebenarnya cukup
merangkum antara air pollution dan water pollution menjadi satu bagian,
sehingga pembaca akan lebih termudahkan dalam pemahaman bahaya polusi yang
berinti bahwa bagi manusia kesehatannya akan terancam. Survey manajemen polusi
oleh penulis yang disajikan secara baik dengan menampilkan data persentase
dimana pembaca dapat menyadari betapa sedikitnya industri di Swaziland yang
menerapkan manajemen polusi yang baik. Untuk konklusi seharusnya penulis tidak
perlu menjelaskan beberapa fakta secara panjang, namun langsung kepada
point-point agar jelas dan pembaca langsung dapat inti dari konklusi.
Variabel-variabel jurnal
Penggunaan variabel dalam
penulisan jurnal ini bisa dikatakan cukup kompleks pada pernyataan-pernyataan
dari penulis terkait hasil teliti, Variabel-variabel yang ditemukan di sini
diantaranya adalah variabel Kuantitatif, yang di dalamnya ada variabel diskrit
contohnya ada pada pernyataan beberapa perusahaan tidak menetapkan kebijakan
pada pertanggung jawaban terkait lingkungan dan karyawannya, variabel
diskritnya adalah tidak menetapkan. Selain itu variabel kuantitatif yang lain
adalah seperti pada penyajian persentase untuk kebijakan perusahaan terkait
lingkungan dan karyawan perusahaan terhadap polusi. Variabel yang lain adalah
seperti variabel kualitatif, variabel dependen, variabel independent, dan
sebagainya.
Metodologi Penelitian
Metode Penelitian yang dilakukan
di dalam jurnal ini adalah melalui wawancara sumber dengan dan kuesioner terstruktur.
Untuk wawancara sendiri pada jurnal ini informasi didapat dari posisi-posisi
senior di peruahaan seperti manajer dan hubungan industrial. Untuk segi
kesehatan yang diakibatkan polusi, di jurnal ini memperoleh informasi dari
perawat yang menangani penyakit-penyakit akibat polusi. sedangkan sampel diambil dari 30 industri yang
bergerak dibidang industri bajam kawat, tekstil, plastic karet, kimia, makanan
dan lain-lain. Industri dipilih dengan tingkat polusi bervariasi. Untuk selanjutnya
Data dianalisis secara deskriptif dan dikumpulkan.
Kelebihan dan Kekurangan
Dari segi Judul, Judul yang
disajikan sudah menarik singkat, padat, dan jelas. Sehingga para pembaca akan
mudah menangkap makna judul dan membuat penasaran apa yang terjadi pada
Swaziland.
Dari segi abstrak, latar belakang,
dan isi, abstrak di sini sudah bagus dalam pengenalan, metode, hasil, analisa,
dan diskusi. Untuk latar belakang dan isi sudah menjelaskan masalah yang
terjadi dan susunan kalimat sudah terkonsep dengan baik, namun di sini
ditemukan bahwa terdapat pernyataan-pernyataan yang kurang mendukung konklusi
atau rekomendasi di akhir, yaitu adanya pernyataan lembaga pemerintah
seolah-olah disalahkan, padahal inti pemicu masalah di sini adalah industri
yang menghasilkan polusi besar-besaran. Untuk kelemahan di isi seharusnya akan
lebih baik bila memberitahukan waktu kejadian peristiwa terjadi, sehingga akan
memudahkan pembaca.
Kelebihan terkait metode,
penyampaian metode sudah jelas dan mencakup cara-cara yang berbeda. Dan sumber
analisis sudah jelas, seperti halnya pencarian sumber interview perusahaan
mewawancarai sumber yang bisa dikatakan senior perusahaan. Sedangkan pada variabel,
sudah bisa dibilang kompleks karena sebagian besar objek yang diteliti
mengandung variabel-variabel terkait penelitian.
Ide yang bisa dikembangkan kedepan
Berdasarkan jurnal di sini industri-industri
disarankan menggunakan bahan-bahan yang tidak beracun atau berusaha mengurangi
kandungan racun baik dalam pengolahannya atau pun hasil olahannya. Selain itu
pula disebutkan tentang keamanan bagi para karyawan, tentu ini penting pula
keselamatan, bahkan setiap perusahaan harus punya standar kerja sendiri.
Namun jika perusahaan menggunakan
pembenaran itu saja tentu itu tidak cukup. Oleh sebab itu untuk kedepan tentu
perusahaan atau industri harus melakukan perbaikan dan memberikan timbal jasa
atau kerugian yang diakibatkan dari industri-industri. Pemerintah Swaziland
harus mengatur suatu perundang-undangan yang
mengharuskan industri membayar atas kerusakan lingkungan akibat adanya
perusahaan tersebut. Kebijakan tersebut diantaranya adalah industri harus
membayar pajak kepada negara dan harus memberikan kompensasi yang tujuannya
membangun kawasan sekitar agar tidak rusak. Selain itu, dari sisi industri
harus memiliki inisiatif pula untuk melakukan aksi sosial agar keberadaan industri
juga memiliki peranan bagi masyarakat, seperti bantuan warga miskin, program
pembiayaan kegiatan pendidikan, dan sebagainya. Untuk lingkungan sendiri industri
juga harus turut turun membenahi lingkungan seperti program menanam seribu
pohon dan sebagainya.
Comments
Post a Comment
Mari tinggalkan komentar