PERBEDAAN ARACHNIDA DAN MYROPODA
Berikut ini adalah tugas Biologi SMA yang mana membahas secara keseluruhan Arachnida dan Myropoda. Perbedaan-perbedaan ruasan-ruasan. Semoga berguna sekali.
jaman SMA
•
ARACHNIDA
1. Klasifikasi
Kerajaan : Animalia
Filum : Arthropoda
Upafilum : Chelicerata
Kelas : Arachnida
Filum : Arthropoda
Upafilum : Chelicerata
Kelas : Arachnida
Ordo : Scorpionida,
2.
Ciri-ciri Umum
Kelas Arachnida dibedakan
dengan kelas yang lainnya dengan tidak adanya anggota badan sebagai organ
perasa yang sering disebut antena yang biasanya terdapat di bagian depan kepala
di keempat kelas lainnya. Ciri yang lain adalah badan terdiri dari tiga bagian
yaitu kepala, thorax dan abdomen.
Namun bagian kepala dan
thorax menyatu menjadi satu sehingga sering disebut dengan cephalothorax.
Bagian cephalothorax biasanya dilindungi oleh bagian yang keras yang
disebut carapace.
Alat mulut dilengkapi dengan
chelicera dan pedipalpus, chelicera berbentuk capit yang berguna untuk merobek
badan mangsanya sehingga kelompok ini kadang disebut chelicerata.
Pedipalpus berbentuk capit namun lebih panjang dan berguna untuk menangkap
mangsa. Karena tidak berantenna sepasang kaki paling depan di beberapa kelompok
berubah fungsi menjadi indra yang berfungsi seperti antena.
Ciri khas yang lain adalah
Arachnida mempunyai empat pasang kaki di bagian cephalothorax, sehingga
jumlah kaki menjadi delapan dan sering disebut decapoda. Bagian
abdomen biasanya tidak mempunyai anggota badan (appendages) jika ada biasanya
kecil dan berfungsi sebagai alat reproduksi, pemintal jaring dan tidak pernah
digunakan untuk pergerakan.
Hampir semua ordo anggota
Arachnida dapat hidup di dalam gua dan banyak terdapat di gua-gua Indonesia.
Kontribusi Arachnida dalam komunitas Arthropoda gua cukup besar dan mempunyai
peran yang bervariasi dari pemangsa sampai perombak atau scavenger.
Kelas Arachnida mempunyai
beberapa kelompok sperti: 1. Scorpiones, 2. Uropygi, 3. Amblypygi, 4.
Schizomida, 5. Araneae, 6. Palpigradi, 7. Pseudoscorpiones, 8. Opiliones,
9. Acari dan beberapa kelompok lain
3. Scorpionida
a. Mempunyai
pedhipalpus (berbentuk capit yang besar) dan kelisera-kelisera yang kecil
b. Mempunyai
segmen penyengat yang bertujuan melumpuhkan mangsa
c. Ekor
melengkung mempunyai sengatan
d.
Hidup di daerah tropik dan panas atau tinggal di daerah
batu-batu, liang-liang tanah
4. Gambar
skema Scorpionid
Contoh:
Uroctonus
Mordax
Buthus
occitanus
Heterometrus spinifer
5. Arachnoida
a. Mempunyai
alat pembuat jaring di bagian tengah perut depan anus
b. Menjebak
mangsa dengan jaringnya
c. Mempunyai
kelenjar minyaj anti rekat di kakinya
d. Benang
berfungsi sebagai alat kopulasi, menjerat mangsa dan melindungi telur
e. Berkembang
biak secara seksual
6. Gambar
skema Arachnoida
Contoh:
Thallassius
Liphistius
Leucorchestris
7. Acarina
a. Daur
hidup yakni telur larva nimfa dewasa
b. Nimfa
dan dewasa mempunyai 4 pasang kaki, gigi hipostom maupun haller
c. Menyebarkan
penyakit
d. Tubuhnya
tidak berbuku-buku
e.
Berfungsi sebagai pengendalian populasi serangga
8. Gambar
skema Acarina
Contoh:
Sarcoptes scabei
Psoportes equi
Otodectes cynotis\
9. Myrapoda
Klasifikasi
Kingdom :Animalia
Phylum :Arthropoda
Subphylum :Myriapoda
Subphylum :Myriapoda
Classes :Chilopoda
Diplopoda
Pauropoda
Symphila
10.
Ciri-ciri umum
1) Struktur
dan Fungsi Tubuh
Tubuh terdiri atas kepala (cephalo)
dan perut (abdomen) tanpa dada (toraks), dan beruas-ruas, terdiri
atas ± 10 hingga 200 segmen. Dibagian kepala terdapat satu pasang antena
sebagai alat peraba dan sepasang mata tunggal (ocellus). Penambahan
jumlah segmen terjadi pada tiap pergantian kulit.
Alat
gerak pada kelompok hewan Chilopoda adalah satu pasang kaki di tiap segmen
perut kaki, sedangkan pada Diplopoda terdapat dua pasang kaki pada tiap segmen
perut, kecuali segmen terakhirnya. Eksoskeleton terdiri dari kulit keras dari
zat kitin yang berfungsi melindungi alat-alat dalam, tempat melekatnya otot dan
memberi bentuk tubuh. Zat kitin tidak larut dalam air, alkohol, alkalis, asam
maupun getah pencernaan hewan lain. Kulit kitin yang tipis terletak pada
perbatasan antara dua segmen, yaitu di bawah kulit kitin yang tebal. Dengan
adanya kulit kitin yang tipis inilah maka hewan ini dapat bergerak leluasa.
Kulit kitin ini mengalami eksdisis.
2) Sistem
Organ
•
Sistem pencernaan, Saluran
pencernaannya lengkap dan mempunyai kelenjar ludah. Chilopoda bersifat karnivor
dengan gigi beracun pada segmen pertama, sedangkan Diplopoda bersifat herbivor,
pemakan sampah dan daun-daunan.
•
Sistem respirasi, pernapasan
berupa satu pasang trakea berspirakel yang terletak di kanan kiri setiap ruas,
kecuali pada Diplopoda terdapat dua pasang di tiap ruasnya.
•
Sistem peredaran darah,
Sistem peredaran darahnya bersifat terbuka. Organ transportasi berupa jantung
yang panjang dan terletak memanjang di bagian punggung tubuh. Pada Chilopoda
terdapat sepasang ostium di tiap segmen, sedangkan pada Diplopoda terdapat dua
pasang ostium di tiap segmen. Darah tidak berwarna merah karena tidak
mengandung hemoglobin (Hb), melainkan hemosianin yang larut dalam plasma. Dari
jantung darah dipompa ke dalam arteri ke tiap segmen, dan kembali ke jantung
lewat hemosoel (rongga tubuh yang mengambil bagian dalam peredaran
darah).Sistem ekskresiOrgan ekskresi berupa dua pasang pembuluh Malpighi yang
bertugas mengeluarkan cairan yang mengandung unsur Nitrogen (N).Sistem
syarafSistem syarafnya disebut syaraf tangga tali dengan alat penerima rangsang
berupa satu pasang mata tunggal dan satu pasang antena sebagai alat peraba.
•
Sistem reproduksi,
Reproduksi secara seksual, yaitu dengan pertemuan ovum dan sperma (fertilisasi
internal). Myriapoda ada yang vivipar dan ada yang ovipar.
20 Chilopoda
a. Tubuh
agak gepeng, terdiri atas kepala dan badan yang beruas-ruas (15 –173 ruas).
Tiap ruas memiliki satu pasang kaki, kecuali ruas (segmen) di belakang kepala
dan dua segmen terakhirnya. Pada segmen di belakang kepala terdapat satu pasang
“taring bisa” (maksiliped) yang berfungsi untuk membunuh mangsanya. Pada kepala
terdapat sepasang antena panjang yang terdiri atas 12 segmen, dua kelompok mata
tunggal dan mulut. Hewan ini memangsa hewan kecil berupa insecta, mollusca,
cacing dan binatang kecil lainnya, sehingga bersifat karnivora.
b. Alat
pencernaan makanannya sudah sempurna artinya dari mulut sampai anus. Alat
eksresi berupa dua buah saluran malphigi.
c. Respirasi
(pernafasan) dengan trakea yang bercabang-cabang dengan lubang yang terbuka
hampir pada setiap ruas.
d. Habitat
(tempat hidup) di bawah batu-batuan/timbunan tumbuhan yang telah membusuk.
Kelas ini sering disebut Sentipede.
21.
Gambar skema Chilopoda
Contoh:
Lithobius forticatus
Scolopendra morsitans
Scolopendra
cingulata
22.Diplopoda
A. Tubuh
berbentuk silindris dan beruas-ruas (25 – 100 segmen) terdiri atas kepala dan
badan. Setiap segmen (ruas) mempunyai dua pasang kaki, dan tidak mempunyai
“taring bisa” (maksiliped). Pada ruas ke tujuh, satu atau kedua kaki mengalami
modifikasi sebagai organ kopulasi.
B. Pada
kepala terdapat sepasang antena yang pendek, dua kelompok mata tunggal.
C. Hidup
di tempat yang lembab dan gelap dan banyak mengandung tumbuhan yang telah
membusuk.
D. Respirasi
dengan trakea yang tidak bercabang.
E. Alat
respirasi dua buah saluran Malpighi
23.
Skema gambar Diplopoda
Contoh:
Plenipes Illacme
Tachypodoiulus niger
Julus nomerensis
24.Symphyla
Sekitar 200 spesies symphylans dikenal di seluruh dunia.
Mereka menyerupai kelabang tapi lebih kecil dan transparan. Banyak menghabiskan
hidup mereka sebagai tanah infauna, tetapi beberapa hidup arboreally .Muda
memiliki enam pasang kaki, namun, selama masa beberapa tahun, menambahkan
pasangan tambahan pada setiap meranggas sehingga dewasa instar memiliki dua
belas pasang kaki.
Contoh:
Scutigerella Immaculata
25.Pauropoda
Pauropoda
lain adalah sekelompok kecil myriapods kecil.. Mereka biasanya 0,5-2,0 mm dan
tinggal di tanah di semua benua kecuali Antartika. Lebih dari 700 spesies telah
diuraikan. Mereka diyakini sebagai kelompok saudara untuk kaki seribu, dan
memiliki punggung yang tergites menyatu di pasang segmen, mirip dengan fusi
lebih lengkap segmen terlihat di kaki seribu
Contoh: Pauropus huyxleyi
Comments
Post a Comment
Mari tinggalkan komentar