On going to be a smart dad

Assalamualaikum wr.wb, Good night everyone.

Yaaah bertepatan kali ini saya sedang berada di sebuah perjalanan yang mengharuskan saya untuk belajar menjadi satu langkah lagi ke next step of life. Hahaha kali ini yang akan dibahas gabegitu penting-penting amat sih. Sebuah cerita weekend yang teramat begitu menyenangkan untuk dilalui.
Berawal dari sebuah perjalanan yang memberikan saya kesempatan di salatiga. Sebuah kota kecil yang berawal memberikan saya penghidupan untuk menjadi seperti ini. Bertemu dengan keluarga yang mana sejauh apapun merantau pasti suatu saat akan kembali lagi di kota ini.

Mungkin dengan ini adalah masa-masa menabung dan investasi sebesar-besarnya ibaratkan ya hidup musti ngirit2 amat lah. Hahaha. Kemana-mana naik bus ekonomi dulu dari salatiga ke psr naik bus ismo, sugeng rahayu, dan bus restu yang kalau sekali jalan totalannya maksimal 70k lah sudah termasuk biaya kamar mandi retribusi terminal. Karena kalau kita nyaman bukankah hemat akan lebih baik. Karena dengan uang sisa yang ada kalau kita tabung sedikit demi sedikit menjadi bukit. Belajar dari warren buffetnya Indonesia  Lo Kheng Hong yang berinvestasi sejak 30 tahun sekarang dia berhasil menjadi millyader bahkan assetnya sampai trilliyunan. Hal tersebut menjadi real ketika saham kita investasikan di perusahaan INAF yang pada tahun 2015 akhir senilai 1200 per lembar dan sekarang akhir 2016 menjadi 4000. Bukankah sesuatu yang real rejeki itu nyata adanya. 

Yaaah itu prinsip yang saya pegang, investasikan hidupmu beberapa tahun lagi karena saya akan nikah, beberapa tahun lagi saya butuh rumah, beberapa tahun lagi saya memiliki momongan, dan semakin hari akan semakin banyak hal yang di butuhkan. On going to be a smart dad.
Lalu ketika ditanya calon apakah sudah ada atau belum, hahahaa. Jawabnya tentu saja pasti ada cuman sampai sekarang belom ketemu aja. Wkwk. Trust to Allah 100%.  Berdoa aja yang terbaik buat aku, dia, dan semua aja. Seperti biasanya akan lebih baik keadaan baper setelah menikah dari pada sebelum menikah. Yaaa fokus sekarang mungkin cuman membahagian keluarga, orang sekitar, dan fokus menabung. It's better dari pada mungkin kalau ustadz bilang mendekati zina. Hahaha.


Comments

Popular posts from this blog

Jamaluddin Al-Afgani dan Muhammad Abduh (tokoh-tokoh penting Muslim)

Company Visit HMJA KOMISI FE UII 2014/2015

Unggah Ungguh Basa Jawa