Hello Part-Timer #1
Selamat Pagi Blogger,
Baru-baru ini saya mendalami tentang apa yang disebut dengan part-time job. Selama ini saya penasaran gimana sih mendulang profit selama berkuliah, selama menempuh pendidikan. Memperoleh hasil usaha dari keringat sendiri, mendulang usaha untuk memperoleh tambahan uang. Dan baru-baru ini entah efek dari solat dhuha atau rizki yang digariskan oleh Allah SWT, saya memperoleh kesempatan untuk bekerja di salah satu perusahaan jasa di Jogjakarta.
Meski pun orang akan bertanya-tanya dan meragukan keberadaan saya sebagai mahasiswa akuntansi yang bekerja mendulang rupiah dari perusahaan ini, banyak hal yang saya pelajari di sini. Bahkan terkadang sebagai bahan guyon, hahaha asal senang semua aman lah. Sebenarnya tujuan utama di sini bukan sebagai jangka pendek namun saya anggap ini semua adalah investasi, investasi jangka panjang.
Bersyukur saya adalah seorang freelancer, saya bisa masuk seminggu sekali dua kali. Berikut adalah pengalaman yang benar saya resapi di dalam kehidupan ini:
1. Bekerja keras, semua yang saya upayakan ingin hasil maksimal saya juga harus bekerja secara maksimal, benar-benar terasa bagaimana saya harus berusaha dengan maksimal, dan pastinya bakal melelahkan.
2. Bersyukur, setiap rejeki yang ada serasa digariskan oleh Allah SWT, ketika ada orderan bukan hanya ditentukan berdasarkan untung-untungan, namun semua digariskan oleh Allah SWT. Bahkan kita di sini sangat menghargai waktu, setelah subuh yang biasanya bagi saya dilanjutkan dengan tidur, di sini tidur sama aja melewatkan penghasilan.
“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka
bumi (untuk mencari rezeki dan usaha yang halal) dan carilah karunia
Allah, dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” (QS.
al-Jumu’ah: 10)
3. Bertemu dengan orang adalah menyenangkan, berbagai strata kehidupan saya temui, cerita yang saya dapat dari mereka adalah bentuk rizki yang mungkin akan jadi modal saya kedepannya. Berbagai tingkatan seperti politikus, mahasiswa, karyawan, dosen, kontraktor, hingga pegawai tempat hiburan malam saya temui. Dari sini lah saya bisa belajar marketing yang baik, yang peka sosial akan kehidupan.
4. Belajar mengenai enterpreneur, meski saya bukan terjun sebagai orang penting perusahaan, tapi saya belajar sistem yang mereka gunakan. Sistem yang membangun usaha mereka berjalan dengan tertata dan baik ditingkatannya.
Comments
Post a Comment
Mari tinggalkan komentar