IPK Tinggi Tidak Mudah Masuk Kerja "Departemen Sumber Daya Manusia Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi 2014/2015"


Di era dekade kedua abad 21 satu muncul pemikiran ketakutan dalam dunia pekerjaan yang mungkin akan membebani tiap orang yang akan melamar kerja. Hal ini adalah terkait IPK, banyak orang mengatakan dengan IPK rendah akan menyebabkan orang tersebut gagal seleksi administrasi, itu benar. Namun lain halnya bagi orang-orang ber-IPK tinggi, apakah mereka sudah merasa di atas angin? Jawabannya adalah belum. Sadarlah bagi kalian ber-IPK tinggi, IPK tinggi sangat tidak menjamin anda untuk masuk pekerjaan yang anda inginkan, berlaku untuk kalian yang ingin menjadi karyawan.

Sebagai seorang mahasiswa tingkat akhir dengan IPK yang range 3.75> akan jadi pemikiran yang luar biasa, pilihan tersebut adalah tetap menaikkan IPK diatas yang ada saat ini atau menurunkannya. Lalu, memangnya kenapa IPK di atas 3.75, banyak isu yang menyatakan bahwa perusahaan akan dengan mudah menolak mereka, bahkan itu nyata-nyata dikatakan beberapa HRD di perusahaan-perusahaan ternama. Banyak kepala-kepala yang menyatakan bahwa mereka ber-IPK tinggi banyak masalah dan ada kecenderungan individualistis. Benarkah demikian? jawaban tersebut masihlah abstrak. Saya sangat bingung dan ada kecenderungan dihadapkan dua pilihan tersebut, yaitu Mau Menurunkan IP atau Mau bertahan? Itu lah pilihan yang sangat susah. 

Ibarat pohon, saat kamu berada diatas, angin yang bertiup sangatlah kencang. Pilihan itu sangat susah bagi saya, memang mungkin yang bercita-cita sebagai akademisi hal tersebut tidak begitu masalah. Namun, cita-cita saya bukan lah menjadi akademisi, saya ingin bekerja perusahaan yang bagi saya menjadi profitable bagi saya dan saya dapat berkembang lama di perusahaan, serta suatu saat saya berada di level atas, dan mampu memanajeri divisi tertentu. Beberapa kali saya melayangkan pertanyaan kepada HRD-HRD yang sempat saya berkenalan dalam beberapa event. Beberapa jawaban menarik yang saya anggap bisa memotivasi, anda berhak ber-IPK tinggi, tapi anda harus bisa mengatasi beberapa masalah:
1. Bekerja Individualistis, orang ber-IPK tinggi memiliki kecenderungan hanya mengejar IP
2. Orang ber-IPK tinggi ada kecenderungan berprestasi di pekerjaan-pekerjaan tertentu hingga pandangan HRD akan membuat dia akan berpindah dan meninggalkan kerjaannya
3. Orang ber-IPK tinggi tidak mampu bekerja sama dengan rekan lainnya, bahkan bos biasanya tidak suka karena ada kecenderungan keminter
4. Kalian ber-IPK tinggi tapi kalian sebenarnya kopong tidak tahu apa", ada kecenderungan sebagai seorang HRD menilai anda fraudulent
5. Orang ber-IPK tinggi bingung nentuin gajinya

Penilaian bagi saya IPK tinggi, bukan berarti saya tidak bisa melakukan kelima hal tersebut, ketika dua pilihan tadi dipilih, jika saya memilih mengurangi IPK saya, berarti saya lari dari masalah, saya memilih bertahan dan meningkatkan prestasi saya, IPK saya tinggi bukan berarti saya tidak memiliki ke empat kompetensi tersebut. Saya ingin tetap kompetitif, Saya adalah apa yang saya rencanakan hari ini. Perusahaan-perusahaan yang menilai dalam satu sisi saja seperti halnya IPK saja, perusahaan tersebut jelas-jelas tidak ingin meningkatkan kompetensi di perusahaan mereka hanya berpacu pada senioritas. Memang IPK tinggi, akan lebih memotivasi saya untuk lebih meningkatkan beberapa kompetensi yang bisa mengimbangi IPK tinggi tersebut. Dan pilihannya sekarang dengan IPK tinggi, kamu mau jadi yang terbaik atau bukan yang terbaik. Saat ini saya termotivasi untuk menjadi lulusan terbaik di UII, dengan satu kriteria saya tidak hanya expert di akademik. Saya memiliki banyak kompetensi lain. 

Jangan lupa ketika IPK tinggi bukan berarti kalian yang menentukan. Itu adalah rizki dari Allah SWT, melalui rizki tersebut anda akan diketemukan jalan akhir dan jalan kehidupan. Siapa tahu jika anda bekerja di perusahaan super besar dan waktu anda tersita hanya untuk bekerja, ingat, saat itu pula anda kehilangan waktu beribadah, mengingat Allah SWT, anda kehilangan waktu untuk mendidik anak. Namun saat memang suatu ketika anda bekerja dengan waktu luang yang banyak meskipun gaji anda tidak sebegitu besar, Anda memiliki peluang untuk Allah SWT dan keluarga. Ingat ketika banyak harta, semakin lama anda akan ditimbang saat di akhirat kelak, karena sesungguhnya hidup di dunia hanyalah sementara. kecuali jika memang anda tidak beragama. . . .

Comments

Popular posts from this blog

Jamaluddin Al-Afgani dan Muhammad Abduh (tokoh-tokoh penting Muslim)

Company Visit HMJA KOMISI FE UII 2014/2015

Unggah Ungguh Basa Jawa