Inilah yang dapat disebut 'lupa rumah' atau 'kangen rumah'
Alhamdulillah akhirnya update blog lagi, yah tepatnya di sela-sela malam minggu yang sengaja kunikmati keberadaannya dengan santai dan bersantai. Sudah terbiasa memang jika kehidupanku di jogja berbeda dengan hari-hari sebelumnya bahkan ketika di semester 1 dan 2. Jika memang di semester 1 dan 2, saya bisa belajar dengan intensif dan sekuat-kuatnya, kini di semester 3 bahkan kini waktu santai dan bermain di rumah terluangkan dengan belajar, karena biasanya dari jam 7 atau jam 9 pagi hingga sore, lebih tepatnya maghrib, meninggalkan rumah kontrakan di padukuhan pondok ini. Ya hal ini karena saya merupakan bagian dari organisasi yang menjujung profesionalitas dan totalitas. Di sinilah kepintaran membagi waktu antara tugas, belajar, dan bermain. Bahkan parahnya ya setiap malam ada aja rapat.
Tentu dibalik semua itu ada hal yang membuat kita bisa berkembang ke segi yang positif. Yang pertama saya dapat adalah arti seorang pemimpin itu bukan lah yang menyelesaikan pekerjaan meskipun berkualitas, hal ini saya dapatkan ketika keadaan dimana saya menjadi ketua kelompok, mungkin dulu saya selalu mendominasi dalam pengerjaan tugas, sekarang saya menaruh kepercayaan besar kepada teman-teman agar menyelesaikan, meskipun kadang tak maksimal. Karena itulah saya kini mengerti dan mempercayakan tim.
Manfaat yang kedua adalah we can learn public speaking, yah meski kita di sini masih minim dalam perihal jam terbang mengenai pengalaman. Kita lebih berani tampil dan percaya diri dalam perihal berbicara di publik, meski pun ini butuh waktu lama, tapi yang jelas kita semakin kritis dan lebih berani mengacungkan tangan, walau pun terkadang dianggap tidak kompeten namun perlahan tapi pasti, pasti bisa.
Manfaat ketiga, adaptasi dari sisi lingkungan, di sini lingkungan sosial kita dilatih untuk bisa mencari teman sebanyak-banyaknya, dan pandai membagi waktu tentang pertemanan, karena di sini tak diperkenankan bahwa kita mendapat teman baru dan teman yang lama pun ditinggalkan.
Tentunya 3 manfaat tersebut hanyalah sebagian kecil dari keikutsertaan dalam keorganisasian, meskipun saya baru memulai dalam dunia ini, tentu saja ini merupakan rentasan dalam membangun jiwa softskill, karena seperti pepatah bahwa IPK hanyalah mengantar ke meja interview, selepasnya softskillah yang mengatur.
Comments
Post a Comment
Mari tinggalkan komentar