Buta Warna, memang banyak orang awam mengira mereka ga bakal bisa lihat apa yang disebut warna, namun sebenarnya perlu diketahui bahwa dalam kebutaan warna dikategorikan jadi dua, yaitu buta warna total (hitam dan putih) dan buta warna parsial/ sebagian. Hal demikian disebabkan ketidak mampuan sel kerucut pada mata untuk menerima cahaya yang terang-terang, Buta warna merupakan penyakit keturunan, yang tidak bisa diobati, sedangkan menurut bahasa biologi sendiri di dalam setiap manusia memiliki kromosom X dan Y, jika seorang wanita dapat dikatan XX sedangkan pria XY, sedangkan kromosom buta warna hanya bisa di bawa oleh kromosom X, Y sendiri tidak bisa, dengan kata lain tentu saja banyak pengidap buta warna yang dialami oleh pria dibandingkan wanita.
Ciri-ciri buta warna parsial
Pernah dikatakan seorang teman yang mana dia mengalami kebutaan warna parsial, ciri-ciri ini sebenarnya sudah bisa diketemui sejak dini,
1. Yang pertama adalah ketika anak-anak dihadapkan pensil warna yang warnanya sekitar 12lebih, anak-anak akan bingung membedakannya, mereka akan cenderung bertanya ini warna apa, bahkan biasanya yang fabercastle dengan motif zebra,
2. Yang kedua adalah ketika dia berada di wilayah yang begitu terang, matanya cenderung akan menyipit, dan terus-terusan mengeluarkan air mata, tidak tahan panas matanya. ini memang sering terjadi
3.Yang ketiga adalah saat berada di panas-panasan langsung atau suasana yang sangat terang, dia akan sering pusing, dan migrain.
4. Check keadaan mata dengan tes isihara secepat mungkin,
Buta Warna Parsial memiliki kelebihan
Buta warna bukanlah sesuatu yang harus dipinggirkan, mereka yang buta warna, setelah mengetahui hal tersebut, dia akan memiliki suatu kelebihan yang bisa merubah nasib mereka, yakni "plan jalan hidup mereka akan lebih matang, mereka harus benar-benar terencana dalam mencapai kehidupan masa depan (pekerjaan), mereka memiliki strategi dan semangat juang tersendiri" sebagian besar hal ini dikarenakan, karena mereka buta warna jalan hidup mereka bukan dipersempit tapi diperjelas, misalnya saja mereka yang mengalami buta warna parsial tentu berbagai prodi universitas akan langsung menolak dengan alasan di program studi tersebut dibutuhkan ketelitian warna. Mereka akan diarahkan diprogram studi seperti ekonomi, dan ilmu-ilmu sosial lainnya. Dengan demikian mereka akan memiliki semangat juang, untuk menutupi kelemahan mereka. Sedangkan sahabat saya sendiri, dia belajar di akuntansi dan IPK selalu cumlaude, dan dia berusaha mencari kelebihan diantara mahasiswa lainnya.
Potret pengesampingan penderita BWP di negeri ini
Mitos dan Fakta memang tersebar di negeri ini, kadang ejekan atau pun sekedar candaan menyelimuti penderita BWP, kita bisa lihat di universitas-universitas yang lebih menolak BWP untuk masuk ke prodi tertentu, padahal sebenarnya hubungan dengan warna begitu tidak mencolok. Banyak pula lapangan pekerjaan di negeri ini yang menolak mentah-mentah penderita BWP, padahal di bidangnya dia tidak terlalu mencolok dengan degradasi warna yang menyulitkan BWP, seperti halnya tes kesehatan di bank, memangnya penderita BWP tidak bisa melihat warna uang? bahkan di CPNS pula terjadi hal-hal demikian, bukankah ini sangat memojokkan penderita BWP, seharusnya dia bisa berkembang di wilayah tersebut seolah-olah merasa terpojokkan hanya karena pekerjaan yang memang bagi penderita BWP bisa ngejalanin. Lain lagi halnya, potret di negeri ini, bahkan mau cari SIM bisa saja ditolak gara-gara dia BWP, kalau buat lampu merah kuning hijau kita juga bisa ngatasi kok, untuk rambu-rambu kita juga, inilah berbagai ketidak elokan pemojokan penderita BWP.
Pesan-pesan BWP
Ingat BWP bukanlah sandungan kita menuju sukses, dengan BWP kita bisa mensyukuri nikmat karunia Tuhan Yang Maha Esa, tugas kita kedepannya adalah mempermudah jalan bagi para penderita BWP dan memiliki strategi dan cara kita sendiri untuk meraih kesuksesan.
"segera tes anak anda sebelum masuk sma"
Berbagi informasi tentang buta warna dan bagaimana mencari solusinya di www.lihatwarna.com
ReplyDelete