Penyakit Ataksia Sebuah Tugas di SMA N 1 Salatiga

Jaman Sekolah

ATAKSIA adalah sebuah penyakit gangguan otak yang mengacaukan sistem koordinasi seperti gerakan canggung dan tidak kokoh. Penderita ataksia memiiliki kekurangan pudarnya kemampuan koordinasi gerakan otot.


DEFINISI
1.     ATAKSIA
A.    gangguan koordinasi seperti kikuk atau gerakan canggung dan tidak kokoh.
B.     Ataksia adalah penyakit berupa pudarnya kemampuan koordinasi atas gerakan otot.
C.     kegagalan kontrol otot pada tangan dan kaki mereka, sehingga menghasilkan kurangnya keseimbangan dan koordinasi atau gangguan gait

2.     ATAKSIA FRIEDREICH
Oleh Nicholaus Friedreich
a.       Ataksia sering muncul ketika bagian dari sistem saraf yang mengendalikan gerakan mengalami kerusakan. Penderita ataksia mengalami kegagalan kontrol otot pada tangan dan kaki mereka, sehingga menghasilkan kurangnya keseimbangan dan koordinasi
b.      Ataksia Friedreich merupakan penyakit menurun yang menyebabkan kerusakan progresif terhadap sistem saraf sehingga menyebabkan gangguan gait dan masalah berbicara sampai penyakit jantung.
c.       Ataksia Friedriech, meskipun jarang merupakan ataksia yang paling sering diturunkan dan terjadi pada wanita dan pria dengan risiko yang sama.

3.     ATAKSIA TELANGIECTASIA
Ataksia yang pada umumnya muncul pada tahun kedua sejak kelahiran yang ditandai dengan kurangnya keseimbangan tubuh dan pengucapan kata-kata dengan menggumam

4.     EPISODIC ATAKSIA
jenis ataksia yang disebabkan karena mutasi pada beberapa gen

5.     SPINOCEREBELLAR
Ataksia karena degenerasi sumsum tulang belakang dan otak kecil
 
     PENYEBAB ATAKSIA
secara garis besar
A.    Para ataxias turun temurun dikategorikan oleh modus warisan dan gen penyebab atau lokus kromosom. The ataxias bisa diwariskan turun temurun secara dominan.
B.     Sebagian besar gangguan yang menghasilkan ataksia disebabkan bagian dari otak yang disebut serebelum (otak kecil) memburuk atau atrofi.
C.     Jaringan saraf pada urat saraf tulang belakang (spinal cord) terganggu. Urat saraf menjadi tipis dan sel-sel saraf kehilangan serabut myelin.
D.    Gangguan pada saraf yang mengendalikan gerakan otot pada lengan dan kaki.
E.     Urat saraf menjadi tipis dan sel-sel saraf kehilangan serabut myelin
F.      Degenerasi serebelar dan spinosereberal
               GEJALA
Ataksia dominan sering muncul pada umur 20 tahun sampai 30 tahun atau bahkan lebih tua lagi. Kadang individu dapat tidak menunjukkan gejala sampai usia 60 tahun.
A. KESEIMBANGAN DAN KOORDINASI TERGANGGU
Tidak adanya koordinasi tangan, lengan dan kaki adalah gejala umum lainnya. Berjalan menjadi semakin sulit dan ditandai oleh berjalan dengan menempatkan kaki semakin jauh untuk mengimbangi keseimbangan yang buruk.
B. GERAKAN MATA YANG SEMAKIN LAMBAT
    Hal ini disebabkan otot di mata melemah.
C. BICARA JADI SULIT
    Bicara jadi sangat sulit karena lemahnya otot-otot yang ada di sekitar mulut
D. SUSAH MENELAN
    Terkadang para pasien mati-matian untuk menelan air atau makanan. Bahkan penderitapun terkadang sering tersedak  air ludahnya sendiri.
E. MENDERITA LUPA INGATAN
          Karena kapasitas memori otaknya menurun.
F. KEGAGALAN OTAK MERESPON ORGAN TUBUH LAINYA
Karena sebagian saraf-sarafnya terganggu

DIAGNOSA
Diagnosa ataksia dilakukan berdasarkan pemeriksaan klinis termasuk riwayat medis dan melalui pemeriksaan fisik. Tes yang dilakukan meliputi:

* Elektromiogram (EMG), yang mengukur aktivitas elektrik sel-sel otot.
* Studi pengantaran saraf, yang mengukur kecepatan saraf meneruskan rangsangan.
* Elektrokardiogram (EKG), yang memberikan hasil grafik aktivitas elektrik atau pola denyut
 jantung
* Ekokardiogram, yang merekam posisi dan gerakan otot jantung.
* Magnetic Resonance Imaging (MRI) atau scan computed tomography (CT) scan,
  yang menyediakan gambar otak dan urat saraf tulang belakang.
* Ketukan tulang belakang (spinal tap) untuk mengevaluasi cairan serebrospinal.
* Tes darah dan urin untuk mengetahui naiknya kadar glukosa.
* Tes genetik untuk mengidentifikasi gen yang dipengaruhi.

PENGOBATAN

     Seiring dengan banyaknya penyakit degeneratif pada sistem saraf, tidak ada obat atau pengobatan yang efektif untuk Ataksia. Bagaimana pun, banyak gejala dan komplikasi yang dapat diobati untuk membantu pasien mempertahankan fungsi optimal selama mungkin. Diabetes misalnya, jika ada, dapat diobati dengan diet dan obat seperti insulin dan beberapa penyakit jantung juga dapat diobati dengan obat.
 
   Masalah orthopedi seperti deformitis kaki dan skoliosis dapat diatasi dengan alat penguat atau operasi. Terapi fisik dapat memperlama penggunaan lengan dan kaki. Peneliti berharap kemajuan dalam memahami genetik ataksia Friedriech dapat menjadi pemecahan dalam pengobatan.



PERAWATAN
Cara Perawatan :
Tidak ada obat dikenal untuk ataksia
ini,
Perawatan umumnya terbatas pada pelunakan gejala, bukan penyakit itu sendiri. Seseorang dengan penyakit ini biasanya akan berakhir perlu untuk menggunakan kursi roda, dan akhirnya mereka mungkin membutuhkan bantuan untuk melakukan tugas-tugas sehari-hari.

Perlakuan ketiadaan koordinasi atau ataxia, kemudian kebanyakan melibatkan penggunaan perangkat adaptif untuk mengizinkan individu ataxic untuk mempertahankan independensi sebanyak mungkin. perangkat tersebut dapat mencakup tongkat, kruk, walker, atau kursi roda bagi mereka dengan gangguan gait; perangkat untuk membantu dengan menulis, makan, dan perawatan diri jika tangan dan koordinasi lengan dirugikan; dan alat komunikasi bagi mereka yang tuna wicara

     PENCEGAHAN
Penyakit yang diturunkan secara genetik ini tidak dapat dicegah. Namun, saat ini banyak penelitian yang sedang dilakukan untuk memahami penyakit ini lebih lanjut.


bagi temen-temen mau download PPT nya atau File doc nya bisa disini PPT dan DOC.

Comments

Popular posts from this blog

Jamaluddin Al-Afgani dan Muhammad Abduh (tokoh-tokoh penting Muslim)

Company Visit HMJA KOMISI FE UII 2014/2015

Unggah Ungguh Basa Jawa